Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Kesal Kantornya di Moskow Ditutup, Amnesty Internasional Ancam Tidak akan Berhenti Mendokumentasikan Kejahatan Rusia

SABTU, 09 APRIL 2022 | 13:40 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keputusan Rusia yang menutup beberapa kantor cabang LSM mendapat kecaman serius dari Amnesty International yang menjadi salah satu korbannya.

Dalam sebuah pernyataan dilaporkan oleh Aljazeera, Sabtu (9/4) kelompok hak asasi yang berbasis di London itu mengatakan, langkah Rusia sangat keliru. Penutupan kantor Amnesty Internasional cabang Moskow tidak akan menghentikan upaya mereka dalam mendokumentasikan kejahatan perang yang diduga dilakukan Rusia.  

“Pihak berwenang sangat keliru jika mereka percaya bahwa dengan menutup kantor kami di Moskow, mereka akan menghentikan pekerjaan kami yang mendokumentasikan dan mengungkap pelanggaran hak asasi manusia,” Agnes Callamard, sekretaris jenderal Amnesty dalam sebuah pernyataan.

Mereka bahkan bersumpah akan melipatgandakan upaya mereka untuk "mengekspos pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan di Rusia," katanya.  

“Kami terus bekerja untuk memastikan bahwa orang-orang di Rusia dapat menikmati hak asasi mereka tanpa diskriminasi,” tekan Callamard.

Kementerian Kehakiman Rusia telah mencabut ijin 15 organisasi asing, mengatakan mereka telah melanggar hukum Rusia.

Laporan RT, Sabtu (9/4) menyebutkan, larangan Rusia berlaku untuk cabang Amnesty International yang berbasis di Inggris, Carnegie Foundation for International Peace yang berbasis di AS, Human Rights Watch, dan Institute for International Education.  

Penutupan cabang itu muncul sebagai tanggapan atas tuduhan Amnesty International yang mengklaim pada hari Kamis bahwa Rusia terlibat dalam "eksekusi di luar hukum dan pembunuhan di luar hukum lainnya" selama invasi dan terlebih tragedi Bucha.

Rusia telah menolak tuduhan ini, yang berasal dari pemerintah Ukraina, bersikeras bahwa operasi militer yang sedang berlangsung di Ukraina tidak menargetkan warga sipil.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya