Berita

Direktur Center of Economic and Law Studie (Celios), Bhima Yudhistira/Net

Politik

Analisis Ekonom: Utang Bisa Bengkak di Kuartal II 2022, Negara Terancam Krisis

SABTU, 09 APRIL 2022 | 13:32 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Besaran utang pemerintahan Presiden Joko Widodo yang terus melonjak hingga hari ini diprediksi bakal mengancam stabilitas perekonomian nasional.

Direktur Center of Economic and Law Studie (Celios), Bhima Yudhistira memperkirakan, pada kuartal II-2022 rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) akan naik.

"Rasio utang idealnya dijaga pada level di bawah 40 persen terhadap PDB. Tekanan pembiayaan bunga utang juga berisiko meningkat ketika suku bunga acuan dinaikkan sehingga memicu naiknya kupon SBN secara kontinyu," ujar Bhima kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (9/4).

Bhima menjelaskan, jika suku bunga acuan naik dalam kisaran 25 hingga 50 bps, maka imbal hasil SBN diperkirakan akan naik lebih menjadi 7 sampai 7,75 persen.

"Saat ini imbal hasil SBN tenor 10 tahun mencapai 6,74 persen atau naik 36 bps," imbuhnya memaparkan.

Di samping itu, Bhima juga mengingatkan pemerintah agar memperhatikan beban utang terhadap penerimaan pajak yang masih tinggi.

"Meskipun keseimbangan primer bisa ditekan menjadi surplus namun pengeluaran belanja pemerintah yang meningkat akibat tambahan subsidi energi dan pangan menimbulkan kenaikan beban pembiayaan utang pada kuartal ke II 2022," tuturnya.

Maka dari itu, Bhima berharap pemerintah bisa membuat kebijakan prudent untuk menghadapi dampak utang pemerintah yang membengkak.

Tercatat, hingga Februari 2022 utang sudah mencapai Rp 7.014,58 triliun, atau bertambah sekitar Rp 4.349,7 triliun dari semenjak awal Presiden Jokowi memerintah di periode pertama pada tahun 2015.

"Melihat perkembangan risiko utang secara global, pemerintah harus lakukan berbagai mitigasi risiko sehingga krisis utang bisa dihindari," demikian Bhima.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

UPDATE

TB Hasanuddin Kritik Raffi Ahmad Pakai Seragam TNI: Ada Aturannya!

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:48

Prabowo Harus Buktikan Betul-betul Bentuk Zaken Kabinet

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:38

Ketum Garuda Diduga Aniaya Wanita Pernah Gagal Nyaleg Lewat Gerindra

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:31

Hujan Ringan Diperkirakan Basahi Jakarta

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:17

Bambang Haryo Tinjau Pembangunan Terminal Internasional Bimoku

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:50

Bahlil Diminta Serius Menata Ulang Aturan Pemanfaatan EBT

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:20

Dukung Program Makanan Bergizi, KKP Gerilya Protein Ikan

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:50

Danjen Kopassus Pimpin Sertijab Sejumlah Posisi Strategis

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:25

Indonesia Ajak Negara Asia Pasifik Mitigasi Perubahan Iklim

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:58

Mbak Ita Optimis Gelaran Sembiz Mampu Gaet Banyak Investor

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:30

Selengkapnya