Berita

Ketua Setara Institute Hendardi/Net

Politik

Setara Institute: Hingga Ramadhan, Erick Thohir Gagal Disiplinkan PTPN V

KAMIS, 07 APRIL 2022 | 21:30 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Terhitung sejak September 2021, lebih dari 1.000 orang petani dan pekerja Kopsa-M tidak lagi memperoleh pendapatan bulanan dari hasil penjualan buah pada PTPN V, Pekanbaru Riau.

Ketua Setara Institute Hendardi mengatakan, dana penjualan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang dipasok ke PTPN V, sekaligus Pagar dari kebun milik petani dengan taksiran jumlah mencapai 4 miliar rupiah ditahan tanpa alasan hukum yang sah.

Hendardi menyebutkan, sebanyak 5 kali surat dilayangkan pengurus Kopsa-M, tetapi tetap diabaikan. Hingga memasuki Ramadhan, Erick Thohir selaku Menteri BUMN, gagal mendisiplinkan PTPN V untuk memenuhi kewajibannya pada para petani.

"Padahal pada 26 November 2021, Erick Thohir berjanji di hadapan perwakilan petani Kopsa0M, di Masjid Raya An Nur Pekanbaru, akan menindak semua pihak yang terlibat menyengsarakan petani Kopsa-M," kata Hendardi dalam keterangannya, Kamis (7/4).

"Baik yang menahan uang, memecah belah pengurus Kopsa-M, memanipulasi kredit pembangunan kebun, hingga oknum PTPN V yang menjual kebun petani lebih kurang 400 hektar. Dari semua janji itu tidak ada satu pun yang dipenuhi hingga kini oleh Erick Thohir," imbuhnya menekankan.

Dia menambahkan, jangankan mengabil gerak cepat prakarsa penyelesaian persoalan petani Kopsa-M, Erick Thohir justru seperti membiarkan para petinggi PTPN V mempermainkan petani.

"Termasuk berkolaborasi dengan perusahaan ilegal PT Langgam Harmuni yang terindikasi menjadi penadah penjualan kebun petani, mengorkestrasi instrumen hukum memenjarakan Ketua Kopsa-M, H. Anthony Hamzah, yang dosen UNRI dan pembela HAM para petani Kampar," sambungnya.

Lanjutnya, tindakan penahanan dana petani secara sepihak oleh PTPN V dan pembiaran persoalan kemitraan yang tidak sehat oleh Erick Thohir telah berdampak pada kesulitan petani dan pekerja dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan merupakan bentuk ketidakpatuhan perusahan menjalankan prinsip ESG atau Environmental, Social, Governance.

"Untuk itu, Setara Institute mendesak Menteri BUMN mengambil sikap dan segera menyelesaikan persoalan petani Kopsa-M dan menindak jajaran direksi yang terus memelihara kultur dagang VOC, seperti saat Belanda berkuasa di Indonesia," demikian Hendardi.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya