Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare dan Perdana Menteri China Li Keqiang/AP
Indonesia ikut mencermati perkembangan situasi keamanan di Indo-Pasifik, termasuk perjanjian keamanan antara China dan Kepulauan Solomon yang memicu kekhawatiran Australia dan Selandia Baru.
Namun sejauh ini, jurubicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah menekankan, belum diketahui dengan jelas bentuk kerjasama antara kedua negara tersebut.
"Kita mencermati apa yang menjadi perkembangan, apa yang dikatakan sebagai perjanjian keamanan antara China dan Kepulauan Solomon," ujarnya dalam
press briefing Kemlu secara virtual pada Kamis (7/4).
Terlepas dari perjanjian keamanan China dan Kepulauan Solomon, Faizasyah mengatakan, Indonesia berharap semua pihak dapat berkontribusi menciptakan iklim yang kondusif dan stabil di kawasan.
"Kita tentunya menginginkan kawasan Indo-Pasifik yang damai," ucapnya.
Ia juga menyebut, Indonesia pun memiliki kegiatan di bidang pertahanan dengan China, seperti dialog, pelatihan, dan peningkatan kapasitas.
Pekan lalu, Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare mengumumkan pihaknyasiap menandatangani kesepakatan keamanan dengan China.
Langkah tersebut menuai kekhawatiran Australia dan Selandia Baru yang berada dekat dengan Kepulauan Solomon. Itu lantaran rancangan dokumen yang bocor menyebut China bisa mengerahkan kapal perangnya di Kepulauan Solomon.