Berita

Gedung parlemen/Net

Publika

Berlomba-lomba Galak, Hebat ya DPR

SELASA, 05 APRIL 2022 | 10:29 WIB | OLEH: SYAFRIL SJOFYAN

SEPERTINYA anggota DPR galak. Karena nasib satu orang dokter dipecat. “Bubarkan IDI,” seru mereka, Wow galak-galak sekali mereka itu, sembari tak lupa membawa-bawa nama rakyat yang protes.

Menurut mereka itu suara ketidakadilan rakyat yang mereka ketahui dari media. Wah hebat ya! DPR sangat peka dengan suara rakyat? Tak tanggung-tanggung borok IDI mereka ungkap. Mungkin kalau ada IDI di gorong-gorong pasti mereka teriakin juga.

Sangat jauh beda dengan kondisi riil, suara nyata rakyat yang menjerit dan terjepit ketika antri migor. Padahal itu rekayasa pengusaha (mafia), migor dibuat langka untuk meroketkan harga.

Konon ada rakyat yang antri migor ada yang mati. DPR sepi. Mungkin beda media yang mereka baca. Mungkin bahasa medianya tidak mereka mengerti. Atau mereka tak baca media Negara Wakanda. Ngkalee.

Terakhir ketika sang Menteri Dagang (apa kerjaannya ya?) “angkat tangan”  tanda tak berani melawan Mafia Migor. Rupanya tidak sepi-sepi banget. Mereka pejabat ada yang teriak tidak ada mafia Migor, salah satunya dari suara pak Polisi.

Lha Daftar mafia Migor, untuk apa ya. Sekadar catatan di kementerian dan DPR. Mungkin. Ada juga suara, rebus atau kukus saja! Jangan pakai migor kata petinggi partai. Selamat dah para mafia?.

Sang Presiden yang lagi sibuk IKN punya jalan pintas, mengatasi langka dan naiknya harga migor. Bansos Migor saja 300 ribu, cukup!.  Habis perkara!. Padahal akibat kenaikan migor dan kenaikan lainnya semua dapur rakyat tak terkecuali yang terdampak.

Mungkin ini pikiran pemerintah dan DPR, dana Bansos tentunya gampang diatur dari APBN. Kurang? Tambah hutang lagi. Bebas dah para pengusaha yang mafia mengeruk untung. Sementara APBN jadi tanggungan rakyat lagi. Konon mau diminta urunan lagi untuk IKN. DPR kok ndak galak ya.

Ketika BBM naik hampir 30 persen mulanya Pertamax dulu. DPR masih sepi. Daging naik Rp. 140.000 sekilo, lho berlipat dari harga negera tetangga, padahal dulu janji mau disamakan.

Kenapa Pengawas (DPR) tetap sepi tak galak. Gas sudah lama merangkak naik, sudah 25 persen lebih kenaikannya. Senayan tempat angota terhormat DPR sepi saja. Jeritan rakyat melalui emak-emak yang menanggis, terpukul. Mereka emak-emak berdemo, media mainstream tak muat.

Mahasiswa yang juga sudah merasakan orang tuanya lagi kesusahan ekonomi juga mulai unras. Mereka menyadari mak mereka sudah menderita mengatur dapur tetap berasap. Sangat susah. Bentar lagi ngatur biaya transport anak sekolah. Yang mulai PTM seperti normal lagi.

DPR tidak bersuara. Tidak galak. Termasuk ketika harga minyak dunia turun mencapai 30 $U, DPRI sang “pengawas” sepi tidak minta disesuaikan harga BBM. Karena media  suara ketidakadilan rakyat tidak mereka ketahui.

Medianya mungkin hanya di Negara Wakanda. Tidak lah sama dengan media yang memberitakan seorang dokter mantan petinggi dipecat. Wow mereka galak.

Jika demikian pantas Negara ini dikelola secara “kumaha aing” oleh petinggi negara kata seorang jenderal punawirawan ketika bertemu dengan Rizal Ramli di forum FKP2B. Harusnya petinggi itu sudah dihentikan.

Penulis adalah pemerhati kebijakan publik, yang juga Sekjen FKP2B, Aktivis Pergerakan 77-78

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya