Berita

Situasi jalanan di Bucha, Ukraina/Net

Dunia

Prancis Kembali Siapkan Sanksi Baru untuk Rusia Setelah Penemuan Ratusan Mayat di Bucha

SELASA, 05 APRIL 2022 | 05:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Prancis sepakat untuk menyegerakan sanksi baru terhadap Rusia, setelah gambar mayat-mayat di Bucha  beredar dan menggegerkan dunia.

Dalam wawancaranya dengan stasiun radio France Inter, Senin (4/4), Presiden Emmanuel Macron mengatakan Prancis akan membahas dengan Uni Eropa mengenai 'kekerasan di Bucha' ini dan membicarakan sanksi baru, yang salah satunya menyasar pada pembatasan pasokan minyak dan batu bara Rusia.  

Macron mengaku ia telah melihat laporan gambar-gambar mayat di Bucha dan menyebutnya 'mengenaskan' serta 'tak tertahankan'. Jelas menurutnya, itu adalah kejahatan perang yang benar-benar sangat jahat. Perlu penyelidikan mendalam dan sanksi baru sebagai hukuman yang sepadan.  


"Apa yang terjadi di Bucha menuntut pengenalan serangkaian sanksi baru. Kami berencana untuk mengoordinasikan upaya dengan mitra Eropa kami, khususnya, dengan Jerman," kata Macron, seperti dikutip dari AFP.

Apakah Uni Eropa sudah benar-benar siap dan yakin akan memberlakukan sanksi baru kepada Rusia berupa penolakan impor minyak dan batu bara dari Rusia? Macron mengatakan, keputusan itu sangat berat dan menyakitkan, tapi dirasa ampuh untuk menghukum Rusia. Untuk itu, ia akan membicarakannya di tingkat UE dalam waktu dekat.

“Saya pikir berkaitan dengan minyak dan batu bara, kita dapat bergerak maju dan kita harus bisa bergerak maju dalam hal sanksi,” kata Macron.

Macron menyatakan Prancis juga siap untuk memberikan bantuan kepada pihak berwenang Ukraina dalam melakukan penyelidikan di Bucha. Dia mencatat bahwa orang yang bertanggung jawab atas kejahatan perlu menanggapi tindakan mereka.

Klaim bahwa Rusia melakukan pembunuhan terhadap ratusan warga sipil di Bucha, kota di dekat Kiev, menyeruak pada Senin (4/4). Gambar-gambar yang beredar menunjukkan mayat-mayat yang merupakan penduduk setempat bergeletakan di jalan-jalan Bucha dengan kondisi mengenaskan. Ada yang mati dengan tangan terikat, ada yang memiliki luka yang mengerikan, dan sebagainya.

Rusia telah membantah tuduhan itu, mengatakan bahwa mereka tidak pernah menyasar warga sipil dan bahwa penarikan pasukan di kota-kota sekitar Kiev telah dilakukan pada 30 Maret. Gambar-gambar kekerasan baru beredar empat hari kemudian dan dengan begitu tiba-tiba, setelah petugas Dinas Keamanan Ukraina tiba di kota itu.

Kementerian menekankan bahwa pada 31 Maret, Wali Kota Anatoly Fedoruk mengkonfirmasi dalam pidato video bahwa tidak ada pasukan Rusia di Bucha.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya