Berita

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Muhadjir Effendy/Net

Nusantara

Singgung Teologi Al-Maun Muhammadiyah, Muhadjir Effendy: Berpihak pada Kalangan Mustadh’afin

SABTU, 02 APRIL 2022 | 02:41 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Tidak semua orang bisa menikmati kesejahteraan dari kue pembangunan. Bahkan tidak sedikit pula yang menjadi korban akibat pembangunan tersebut. Mereka menjadi penyandang masalah sosial dan menjadi kaum mustadh’afin baru yang belum dikenal di zaman sebelumnya.

Untuk itu, gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar yang menjadi salah satu konsen Muhammadiyah, terus mengambil bagian penyelesaian masalah-masalah sosial seperti kemiskinan, kebodohan, dan problem anak yatim. Hal itu merupakan bagian dari spirit Al-Maun yang menjadi landasan gerak ormas Islam yang lahir pada 1912 itu.

“Orang-orang yang terpinggir karena berbagai alasan baik struktur maupun kultur sudah menjadi tugas Muhammadiyah untuk mendampingi dan membantu mereka. Ini bagian dari semangat Al Maun,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Muhadjir Effendy dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (1/4).


QS. Al-Maun diawali dengan pertanyaan yang cukup menohok, “tahukah kamu siapa yang mendustakan agama?”. Dalam surat tersebut diterangkan bahwa orang yang mendustakan agama adalah mereka yang menelantarkan anak yatim dan orang miskin. Oleh KH. Ahmad Dahlan, surat ke-107 dari Al-Quran tersebut menjadikan agama bukan sekadar teks doktrinal, tapi juga praktik nyata.

Karenanya, Muhadjir menyebut bahwa orang-orang yang senantiasa menghadirkan diri sebagai pelayan-pelayan bagi anak yatim dan orang miskin adalah kaum Al Maunis dan ideologinya Al Maunisme. Sebaliknya, orang-orang yang lalai menolong anak yatim dan fakir miskin adalah para pendusta agama.

“Doktrin Ahmad Dahlan salah satunya diilhami dari QS. Al-Maun ini. karena itu saya sering menyebut, orang-orang Muhammadiyah yang konsisten kepada mereka yang terpinggirkan seperti yatim dan miskin adalah kaum Al Maunis,” tuturnya.

“Kalau sama orang miskin dan yatim kita harus menolong. Apa itu cukup? Kepada mereka yang tidak miskin juga tidak yatim juga tetap harus berbagi kebahagiaan dan manfaat. Kalau tidak kita sama saja dengan mendustakan agama,” demikian Muhadjir.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya