Gunungan sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi/Net
Volume sampah yang terus melonjak dan membebani Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi perlu penanganan serius.
Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Nova Harivan Paloh mengatakan, salah satu upaya yang dapat dilakukan Dinas LH dengan memperbanyak dan mempercepat pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R).
“Kami harapkan TPS3R ini terealisasi dengan baik di tiap wilayah, maka sampahnya bisa dikelola dengan baik dan mengurangi (sampah) ke Bantargebang,†kata Nova diberitakan
Kantor Berita RMOLJakarta, Kamis (31/3).
Politisi Partai Nasdem ini mengingatkan, TPST Bantargebang yang sudah beroperasi sejak 1989 itu kini sudah kritis. Apalagi Jakarta menyumbang sekitar 7.700 sampai 8.000 ton sampah per hari.
“Jadi jangan sampai sampah ini numpuk di truk dan semua dibawa ke TPS. Apalagi Bantargebang tidak bisa menyelesaikan 100% masalah sampah di DKI,†ungkapnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengaku siap menambah dan mempercepat pembangunan TPS3R. Anggaran yang disiapkan sebesar Rp 172,5 miliar.
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu menjelaskan, sejauh ini TPS3R sudah ada di 22 titik di Jakarta Timur dan empat di Jakarta Pusat.
“Optimalisasi memang sudah kita jalankan sejak tahun 2020. Tahun ini ada anggaran untuk TPS3R di 15 titik dan pembelian mesin crusher (pencacah),†tandasnya.