Berita

Aksi emak-emak di DPRD Lampung/RMOLLampung

Nusantara

Kesal Minyak Goreng Masih Saja Mahal, Emak-emak Bawa 6 Tuntutan ke DPRD Lampung

SENIN, 28 MARET 2022 | 15:12 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kisruh minyak goreng masih saja belum tuntas meski pemerintah pusat telah mengeluarkan seabrek kebijakan. Di lapangan, minyak goreng tetap membuat Emak-emak menjerit karena dijual dengan harga mahal.

Untuk itulah, belasan Emak-emak yang tergabung dalam Serikat Rakyat Mandiri Indonesia (SRMI) melakukan aksi tolak kenaikan harga minyak goreng di Kantor DPRD Provinsi Lampung, Senin (28/3).

Ada enam tuntutan yang disampaikan mereka kepada para wakil rakyat di Lampung itu. Yaitu turunkan harga minyak goreng, meminta pemerintah mencabut izin perusahaan yang menimbun minyak goreng, dan usut tuntas mafia minyak goreng.


Emak-emak juga mendesak pemerintah menghentikan ekspor minyak sawit (CPO) sebelum bisa memenuhi kebutuhan rakyat, mengendalikan harga kebutuhan bahan pokok, dan pemerintah harus bertanggungjawab terkait adanya korban yang meninggal akibat mengantre untuk membeli minyak goreng.

Mereka juga mempertanyakan, harga minyak goreng yang naik drastis setelah muncul kebijakan pencabutan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang dilakukan oleh pemerintah melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 11 Tahun 2022.

Menurut Ketua SRMI Lampung, Badri, meroketnya harga minyak goreng disusul sulitnya mencari minyak curah yang harganya ditetapkan lewat HET semakin menyusahkan rakyat. Padahal, Lampung merupakan provinsi penghasil sawit.

"Ide oligarki yang berdampak kepada kelangkaan. Dan dari kelangkaan tersebut, menimbulkan kesusahan untuk masyarakat," tegas Badri, dikutip Kantor Berita RMOLLampung.

Ia melanjutkan, pencabutan aturan HET minyak goreng adalah sebuah kesalahan. Karena merupakan bentuk penyerahan harga komoditas pangan kepada mekanisme pasar. Dengan kata lain, pemerintah lepas tangan ketika harga minyak goreng melesat tak terkendali.

"Pemerintah telah gagal dalam mengendalikan harga dan ketersediaan komoditas pangan tersebut. Pemerintah telah kalah pada pengusaha," kata dia.

Setelah menyampaikan orasinya di depan DPRD Lampung, massa aksi diterima dan tengah melakukan dialog di ruangan Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda).

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya