Berita

Seniman di Depok/Net

Nusantara

Seniman Depok Berkolaborasi Hilangkan Ego saat Hadapi Pandemi

MINGGU, 27 MARET 2022 | 09:39 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pandemi Covid-19 tidak membuat para seniman yang tergabung dalam Sanggar Seni Bina Remaja (SSBR) menjadi patah arang dan pasrah pada keadaan. Mereka justru semakin kreatif agar tak tergilas zaman dan dapat melanjutkan hidup.

Sebagaimana diurai Ketua SSBR Ervan, pihaknya menghimpun berbagai seniman dari berbagai bidang, termasuk seni lukis, seni peran, seni kriya, seni musik, dan seni tari. Para seniman itu lantas diajak untuk bersepakat membangun komunitas dengan melepas ego dan mengutamakan persaudaraan.

"Menyatukan seniman itu tak mudah, karena memiliki ego yang kuat. Tapi, kalau sudah bergabung di SSBR konsekuensinya ego harus dihilangkan, karena di komunitas ini kita bangun persaudaraan," ujarnya kepada waratawan, Minggu (27/3).

Persaudaraan yang tertanam dalam tiap pribadi di sanggar yang berdiri sejak 2017 di Jalan Merdeka, Depok II ini membuat para pekerja seni tetap kuat bertahan dalam menghadapi badai besar, seperti pandemi Covid-19.

Sebab, mereka saling mendukung satu sama lain, termasuk berkolaborasi saat membuat event.

"Kita pernah mengadakan event 'Amprokan Seniman' di Balai Rakyat pada 22 Februari 2022. Semua seniman dari berbagai bidang memanfaatkan momentum itu untuk menjual karya mereka. Itu salah satu strategi yang kita lakukan agar para seniman bisa bertahan hidup," kata Ervan.

Kegiatan di SSBR, lanjut Ervan, juga kerap berkolaborasi dengan Badan Kebudayaan Nasional (BKN) Kota Depok, yakni wadah pekerja seni yang terafiliasi di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Namun Ervan memastikan, SSBR juga membuka ruang bagi pihak manapun yang ingin bekerja sama dengan SSBR.

"Warna itu kan tak selalu merah, ada kuning, biru, hijau, dan lain-lain. Yang terpenting tak membelenggu kebebasan para seniman untuk berekspresi dan tentunya ada reward untuk seniman itu sendiri," imbuh Ervan.     

SSBR juga memiliki program ekonomi kreatif, seperti menjual kerajinan tangan, tanaman hidroponik, pupuk, dan juga warung kopi. Tak hanya itu,para guru di SSBR juga mendapat penghasilan tambahan dari mengajar secara privat dari siswa yang ingin belajar di rumah.

"Memang belajar kesenian di SSBR itu gratis. Tapi, kalau ada siswa yang minta belajar secara privat tentunya ada bayaran secara profesional bagi para guru," tutupnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya