Berita

Rektor Universitas Paramadina, Prof Dr Didik J Rachbini/Net

Politik

Di Balik Wacana Penundaan Pemilu, Ada Indikasi Hasrat Perbesar Kekuasaan

MINGGU, 27 MARET 2022 | 02:58 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Terdapat indikasi hasrat memperbesar kekuasaan di balik wacana penundaan Pemilu 2024 yang digaungkan sejumlah elite politik tanah air. Wacana ini juga diduga ada upaya untuk meraup keuntungan bisnis.

Demikian disampaikan Rektor Universitas Paramadina, Prof Dr Didik J Rachbini, dalam Zoominar Paramadina Graduate School of Communication General Lectures
bertajuk “Membaca Arah Politik Dibalik Polemik Penundaan Pemilu”, Sabtu (26/3).

Sebuah teori ekonomi menyatakan, ucap Didik, perilaku manusia pada dasarnya didorong perluasan kekuasaan (empire building theory).

Sebuah teori ekonomi menyatakan, ucap Didik, perilaku manusia pada dasarnya didorong perluasan kekuasaan (empire building theory).

"Dalam lensa inilah, perilaku elite politik dalam mengusung wacana penundaan pemilu dapat ditafsirkan mempunyai tujuan untuk memaksimalkan profit dan memperluas kekuasaan," paparnya.

Lebih lanjut, mantan anggota Komisi VI DPR RI periode 2004-2009 itu menyebut ada peran special interest groups dalam dunia politik. Yaitu kelompok kepentingan yang bergerak di bawah tanah dan keberadaannya tidak terlihat secara resmi.

Special interest group ini, lanjut Didik, memiliki perilaku rent-seeking, yaitu "menyewa" kekuasaan politik untuk memperoleh keuntungan bisnis.

"Dalam wacana penundaan pemilu, rent-seeker tersebut perlu ditinjau berada pada area keuntungan bisnis tersebut," tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya