Berita

Direktur Lokataru Haris Azhar/Net

Politik

Haris Azhar: Kekuasaan yang Dibangun Tanpa Ilmu Pengetahuan dan Kebenaran, Akan Mengalami Down Fall Moment

SABTU, 26 MARET 2022 | 17:56 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Penetapan tersangka terhadap Direktur Lokataru Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti setelah dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Menko Maritim dan Investasi (Marvest) Luhut Binsar Panjaitan terus menuai reaksi.

Teranyar, kriminalisasi terhadap dua aktivis HAM yang dilakukan oleh Menko Marvest dilawan oleh sembilan organisasi masyarakat sipil yang melakukan riset berjudul "Ekonomi-Politik Penempatan Militer di Papua: Kasus Intan Jaya" dan diunggah ke kanal YouTube milik Haris Azhar.  

Sembilan organsiasi itu adalah YLBHI, Walhi Eksekutif Nasional, Pusaka Bentala Rakyat, Walhi Papua, LBH Papua, Kontras, Jatam, Greenpeace Indonesia, dan Trend Asia.


Menanggapi hal itu, Haris Azhar menilai bahwa pendekatan ilmiah yang dilakukan oleh sembilan organisasi masyarakat sipil itu tidak ada yang salah. Mulai dari metodologi penulisan, riset, upaya penegakan hukum itu semua sudah tepat.

"Yang persoalan adalah bukan soal metodologinya, tapi soal kekuasaan," ujar Haris Azhar dalam webinar yang diselenggarakan oleh IM57+ bertajuk "Dampak Penetapan Tersangka Fatia & Haris terhadap Riset Investigatif HAM, Anti Korupsi dan Lingkungan Hidup" pada Sabtu (26/3).

Menurut Haris, dalam hasil riset itu justru digambarkan sangat jelas bahwa terjadi kerumitan antara kekuasaan dengan pelaksana bisnis.

"Dan ternyata si pelaksana bisnis adalah orang yang sangat powerful, artinya cukup dominan," kata Haris Azhar.

Namun begitu, mantan Koordinator KontraS ini meyakini hasil riset dari sembilan organisasi masyarakat sipil akan menemukan titik terang. Sebab, kata Haris, kekuasaan yang anti dengan sains dan kebenaran akan berkahir dengan sendirinya.  

"Upaya pukulan balik terhadap fakta dan pendekatan metodologi ilmu, ini saya meyakini, saya yakin betul, ini hanya sesaat. Karena kekuasaan yang dibangun tanpa ilmu pengetahuan, tanpa kebenaran, ia akan mengalami satu down fall moment, akan berkahir," tuturnya.

Akan tetapi, peristiwa fakta-fakta represi-represi seperti ini yang ia dan rekan-rekan aktivis lainnya rasakan, itu secara otomatis akan terdokumentasi dan menjadi stimulus untuk tata kelola governance yang baru.

"Karena kebijakan-kebijakan yang anti sains anti kebenaran, atau pendekatan sains hanya untuk menjustifikasi kecurangan, itu nanti dia akan rontok dan dia meminta pertolongan," katanya.

"Kalaupun kita tidak bisa melakukan tata kelola nanti mereka sendiri yang akan meminta pertolongan tersebut, karena situasinya sudah makin mengkhawatirkan," demikian Haris Azhar.

Turut hadir dalam webinar tersebut antara lain Koordinator Kontras Fatia Maulidiyanti, Dewan Penasihat IM57+ Institute Sujanarko, dan Direktur Pusako Andalas Feri Amsari dan yang lainnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ajukan Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:05

Prabowo Diminta Ambil Alih Perpol 10/2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:00

BNPB Kebut Penanganan Bencana di Pedalaman Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:32

Tren Mantan Pejabat Digugat Cerai

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:09

KPID DKI Dituntut Kontrol Mental dan Akhlak Penonton Televisi

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:01

Periksa Pohon Rawan Tumbang

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:40

Dua Oknum Polisi Pengeroyok Mata Elang Dipecat, Empat Demosi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:13

Andi Azwan Cs Diusir dalam Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:01

Walikota Jakbar Iin Mutmainnah Pernah Jadi SPG

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:31

Ini Tanggapan Direktur PT SRM soal 15 WN China Serang Prajurit TNI

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:09

Selengkapnya