Berita

Presiden terpilih Korea Selatan Yoon Suk-yeol/Net

Dunia

Telepon Yoon Suk-Yeol, Pertama Kali Xi Jinping Kontak Presiden yang Belum Resmi Menjabat

SABTU, 26 MARET 2022 | 14:53 WIB | LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO

Tanpa diduga, Presiden China, Xi Jinping tiba-tiba menelepon Presiden terpilih Korea Selatan Yoon Suk-yeol sebelum ia resmi menjabat. Ini adalah pertama kali presiden China menelpon presiden terpilih yang belum resmi menjabat.

Pesan singkatnya, Xi mengingatkan Yoon Suk bahwa China dan Korsel adalah tetangga bersejarah.

“China dan Korea Selatan adalah tetangga permanen yang tak tergoyahkan”, ujar Xi dalam panggilan telepon pada Jumat (25/3), seperti dikutip South Morning China Post.


“China dan Korea Selatan adalah tetangga bersejarah dan mitra yang tak terpisahkan. China selalu mementingkan hubungan China-Korea Selatan,” tambah Xi.

Xi mengatakan, kondisi geopolitik di kawasan Asia sedang mengalami "cobaan". Ia merayu Yoon Suk untuk bekerjasama dalam menstabilkan keamanan dan kedaulatan di kawasan itu.

“Saat ini, komunitas internasional menghadapi banyak tantangan, dan China dan Korea Selatan memiliki tanggung jawab untuk menjaga perdamaian regional dan mempromosikan kemakmuran dunia,” ujar Xi.

Xi mengatakan, China bersedia bekerja sama dengan Korea Selatan untuk memastikan stabilitas di industri global dan rantai pasokan, serta menjaga sistem internasional dengan PBB sebagai intinya.

Dikatakan oleh para analis, Xi sepertinya sedang menilai sikap Yoon Suk terhadap China ketika ia menjabat Mei nanti.

Sejak pemilihannya awal bulan ini, Yoon telah melakukan kontak dengan para pemimpin dari Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Australia, India dan Vietnam.

Selama kampanyenya, bisa dikatakan dirinya memiliki sikap anti-China. Yoon secara terbuka mengkritik pendekatan pemimpin petahana Moon Jae-in ke China yang bagi dia terlalu damai.

Yoon yang tidak memiliki pengalaman dalam kebijakan luar negeri, telah menyatakan minatnya untuk kerjasama lebih lanjut dengan aliansi Quad yang melibatkan AS, Jepang, India dan Australia.

Beijing telah mengutuk pengelompokan itu sebagai upaya untuk menciptakan NATO versi Indo-Pasifik untuk melawan China.

Yoon juga mengusulkan agar Korsel membeli sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) buatan AS untuk membantu mempertahankan diri dari tetangganya nuklirnya, Korea Utara.

China, yang melihat THAAD sebagai ancaman terhadap kepentingan strategisnya, sangat marah ketika mantan presiden Korea Selatan Park Geun-hye setuju untuk menerapkan sistem AS di Semenanjung Korea pada 2016.

Di bawah Presiden Petahana, Moon Jae-in, Korsel telah menerapkan kebijakan netralitas strategis untuk menghindari terjebak dalam persaingan geopolitik sengit antara China dan AS.

Ada spekulasi bahwa Yoon, yang mulai menjabat pada Mei, dapat merusak strategi keseimbangan dan membawa negara itu lebih dekat ke AS, sekutu perjanjian yang sebelumnya dia katakan berbagi dengan Korea Selatan nilai-nilai inti hak asasi manusia dan ekonomi pasar.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya