Berita

Seorang warga India menuang minyak goreng yang tengah meroket harganya ke dalam jerigen/Net

Dunia

Tak Hanya Indonesia, Rakyat India Juga Mengeluh Minyak Goreng Mahal

KAMIS, 24 MARET 2022 | 01:22 WIB | LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO

Masalah minyak goreng ternyata tidak hanya dirasakan rakyat Indonesia. Kini India juga harus menghadapi kenaikan harga minyak goreng hingga mencapai 50 persen.

Banyak orang India telah mengeluh dan mengurangi makanan yang digoreng ketika perang Rusia-Ukraina telah memicu kenaikan harga barang-barang. Dari mulai minyak nabati hingga bahan bakar.

“Hanya Tuhan yang tahu bagaimana kita akan beradaptasi dengan tingkat kenaikan harga ini,” ujar seorang warga Kolkata, Indrani Majumder, kepada Al-Jazeera, Rabu (23/3).


Saat ini, keluarga Indrani terpaksa mengkonsumsi lebih banyak makanan yang direbus untuk menghemat biaya minyak goreng.

Menurut analisis Al-Jazeera, awal dari rantai kenaikan harga minyak goreng di India adalah lonjakan harga minyak mentah global yang telah memaksa negara yang bergantung pada impor itu, untuk menaikkan harga eceran bensin dan solar dua kali dalam satu pekan ini.

India yang mengimpor 85 persen kebutuhan minyak mentahnya, telah mengalami kenaikan harga hampir 50 persen tahun ini. Hal ini kemudian menaikkan biaya logistik seluruh kebutuhan utama di negara itu.

Akhirnya, perusahaan India terpaksa menaikkan harga susu, mi instan, ayam, dan barang-barang penting lainnya. Termasuk minyak goreng.

Ditambah lagi India memang merupakan negara importir minyak goreng terbesar di dunia, hampir 60 persen dari kebutuhannya.

Kini akhirnya harga minyak kelapa sawit, minyak nabati yang paling banyak dikonsumsi di negara itu, telah melonjak 45 persen tahun ini.

Ditambah lagi pasokan minyak goreng alternatif lainnya, seperti minyak biji bunga matahari yang diproduksi Ukraina dan Rusia dalam jumlah besar, pasokannya makin seret.

Beberapa pedagang grosir mengatakan, penjualan minyak goreng mereka telah turun hingga 25 persen pada bulan lalu karena kenaikan harga ini.

Sekitar 800 juta dari populasi hampir 1,4 miliar warga India telah menerima pasokan makanan pokok pemerintah gratis selama pandemi. Kini kenaikan harga kebutuhan pokok akan menghantui APBN mereka ke depannya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

PIP Berubah Jadi Kartu Undangan Kampanye Anggota DPR

Senin, 15 Desember 2025 | 06:01

Perpol versus Putusan MK Ibarat Cicak versus Buaya

Senin, 15 Desember 2025 | 05:35

Awas Revisi UU Migas Disusupi Pasal Titipan

Senin, 15 Desember 2025 | 05:25

Nelangsa Dipangku Negara

Senin, 15 Desember 2025 | 05:06

Karnaval Sarendo-Rendo Jadi Ajang Pelestarian Budaya Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 04:31

Dusun Bambu Jual Jati Diri Sunda

Senin, 15 Desember 2025 | 04:28

Korupsi di Bandung Bukan Insiden Tapi Tradisi yang Dirawat

Senin, 15 Desember 2025 | 04:10

Rektor UI Dorong Kampus Ambil Peran Strategis Menuju Indonesia Kuat

Senin, 15 Desember 2025 | 04:06

Hutan Baru Dianggap Penting setelah Korban Tembus 1.003 Jiwa

Senin, 15 Desember 2025 | 03:31

Jangan Keliru Tafsirkan Perpol 10/2025

Senin, 15 Desember 2025 | 03:15

Selengkapnya