Berita

Sergey Karjakin/Net

Dunia

Dukung Invasi Moskow ke Ukraina, Grandmaster Rusia Dilarang Ikut Ajang Kejuaraan Dunia

SELASA, 22 MARET 2022 | 06:23 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sanksi untuk Rusia karena menyerang Ukraina kembali menyasar individu.  Kali ini, Grandmaster Sergey Karjakin yang menjadi orang berikutnya yang terkena sasaran sanksi.

Karjakin  dilarang bermain oleh Federasi Catur Internasional (FIDE) selama enam bulan, alasannya karena atlet berusia 32 tahun itu menyatakan dukungan untuk operasi militer Rusia di Ukraina.

Karjakin, yang lahir di Krimea dan mengubah kewarganegaraannya dari Ukraina ke Rusia pada 2009, terpaksa melewatkan ajang Candidates Tournament  yang akan digelar antara 16 Juni dan 7 Juli mendatang, kecuali bandingnya berhasil.
 
Karjakin mendapati dirinya masuk dalam daftar hitam dari beberapa acara catur karena sikap politiknya. Organisasi catur di Inggris dan Norwegia mengatakan kepadanya bahwa dia tidak lagi diterima.

Dia juga menjadi subjek larangan oleh Grand Chess Tour dan Chess.com.
 
“Saya kecewa. Jelas, ini bukan hanya penangguhan selama enam bulan, isi semuanya memang sudah direncanakan," kata Karjakin, seperti dikutip dari RT, Senin (21/3).

“Idenya adalah untuk mencegah saya bermain di Candidates Tournament dan menghalangi saya dari kemungkinan masuk ke pertandingan (gelar dunia) dengan Magnus Carlsen," akunya.

Ia merasa begitu kecewa. Ia tidak dapat memastikan apakah ia akan kembali dalam enam bulan ke turnamen di bawah naungan FIDE.

"Mereka tidak mempermalukan saya, tetapi diri mereka sendiri," lanjutnya.

Karjakin, mantan juara dunia catur dan blitz cepat, mengungkapkan bahwa dia banyak mendapat ancaman pembunuhan setelah dia menyatakan dukungannya terhadap Putin dan operasi militer di Ukraina. Dia menerima banyak pesan misterius yang isinya mengerikan dari orang-orang yang ia sebut 'histeris'.

FIDE sebelumnya telah mengumumkan larangan bagi Rusia dan Belarusia untuk ikut dalam ajang-ajang caturnya,  tetapi mengizinkan pemain dari negara-negara tersebut untuk ikut bertanding tanpa membawa nama negara.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Speedboat yang Ditumpangi Cagub Malut Benny laos Meledak Saat Isi Bahan Bakar

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 19:41

Direktur Erapol: Kementerian Bertambah, DPR Tak Perlu Tambah Komisi

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 19:19

Harga Minyak Goreng di Atas HET, Mendag Terindikasi Lakukan Maladministrasi

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 19:06

CIP Gandeng Muda Mau Berkarya Promosi Kota Cilegon dalam Event Fotografi

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 18:45

Lawan Ancaman KPUD Jakarta, Orang Muda Kampanye Coblos Semua Paslon

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 18:27

Daripada Rusak dan Mubazir, Lebih Baik Rumah Dinas DPR Diserahkan ke Rakyat

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 17:41

Ratusan Peserta Antusias Ikuti IDSTB Conference 2024

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 17:21

Tim Cooling System Ditlantas Polda Riau Edukasi Pengendara di Pekanbaru

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 17:13

Parpol Pendukung Prabowo Harus Satu Suara Rumdin Anggota DPR jadi Dana Tunjangan

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 16:55

Pertanda Tidak Baik Saat Cakada Petahana Punya Elektabilitas Rendah

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 16:45

Selengkapnya