Berita

Pedagang kerupuk di Salatiga dilanda dilema dengan kenaikan harga minyak goreng/RMOLJateng

Nusantara

Krisis Minyak Goreng Ciptakan Dilema Pengusaha Kerupuk di Salatiga, Perkecil Ukuran Justru Berujung Protes

SELASA, 22 MARET 2022 | 04:24 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Polemik harga minyak goreng (migor) membuat pengusaha kerupuk di Salatiga, Jawa Tengah, dilanda dilema. Pasalnya, saat harga migor terus melambung, pilihan untuk mengecilkan ukuran justru berujung diprotes konsumen.

Seperti diungkap Mahmud Fathoni, pedagang kerupuk di Jalan Sultan Agung, Blotongan, Kawasan Jalan Lingkar Selatan (JLS) Salatiga. Fathoni mengaku sudah puluhan tahun ia memproduksi kerupuk, tapi baru saat ini sangat terpukul.

"Kondisi migor yang tiap bulan naik berdampak sekali dalam usaha kerupuk yang kami jalani. Sehingga, kami mencoba menyiasati dengan mengecilkan volume ukuran kerupuk," ujar Fathoni saat ditemui di lokasi produksi kerupuknya, Senin (21/3).


Selain itu, ia juga menyiasati dengan memproduksi dalam jumlah lebih besar.  Yang tadinya sekali produksi 1 kilogram menghasilkan atau isi 140 biji kerupuk, sekarang minimal 160 biji.

"Sehingga ukuran diperkecil. Dengan harga jual sama. Karena kerupuk tidak bisa menaikan harga eceran. Kami jual Rp 200-500 rupiah sampai konsumen. Satu kerupuk ambil Rp 5-10 rupiah," terangnya, dikutip Kantor Berita RMOLJateng.

Kondisi serupa juga dilakukan Hendri, pengusaha krupuk di kawasan Ali Londo, Salatiga. Tak ingin ditinggal konsumen, Hendri tetap mempertahankan usaha kerupuknya meski dengan harga minyak goreng yang terus melambung sejak Oktober 2021.

"Kalau mau tutup kasihan konsumen, sudah memiliki jaringan juga. Jadi mempertahankannya dengan mengurangi ukuran kerupuk," ucapnya.

Meski mengurangi ukuran kerupuk, bukan berarti konsumen tidak jeli. Pedagang keliling kerupuk yang mengirim ke sejumlah rumah makan, Tantan (50) menyebutkan, tak jarang ia menemukan pertanyaan bernada protes terkait ukuran (kerupuk) yang diperkecil.

"Ya mereka bertanya, meski tidak marah tapi protes juga mengapa ukurannya jadi kecil," imbuhnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya