Berita

Jaya Suprana/Net

Jaya Suprana

Big Data Sekadar Alat Bukan Tujuan

SABTU, 19 MARET 2022 | 10:13 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

MAHAGURU perpajakan saya, DR. Hadi Poernomo mengajarkan saya tentang betapa penting apa yang disebut sebagai Big Data sebagai alat pendukung pengejawantahan kebijakan perpajakan.

Selama Big Data belum dihadirkan, maka perpajakan sulit diselenggarakan secara jujur dan adil sesuai sila Keadilan Sosial Untuk Seluruh Rakyat Indonesia.
 
Pada hakikatnya manfaat Big Data bukan terbatas pada perpajakan saja, namun merambah ke segenap bidang kegiatan lembaga kepemerintahan, mulai dari pendidikan sampai ke kesehatan apalagi keuangan bahkan intelijen negara.


The Oxford English Dictionary memaknakan Big Data sebagai “data of a very large size, typically to the extent that its manipulation and management present significant logistical challenges”.
 
Menarik bahwa di samping management, ternyata Oxford Dictionary menghadirkan pula istilah manipulation yang cenderung berkonotasi negatif.
 
Memang Big Data rawan menjadi mudarat apabila misalnya pada masa perang didayagunakan oleh para pihak yang terlibat di dalam perang sebagai data intelijen untuk menaklukkan dengan menyesatkan pihak lawan.
 
Big Data juga mudarat apabila pada negeri demokratis disalahgunakan untuk melindungi kepentingan kekuasaan penguasa dengan Big Data yang sudah dipola sesuai dengan tujuan pesanan penguasa.
 
Karena segenap data yang terkandung pada Big Data adalah buatan manusia, maka jelas bahwa Big Data tidak layak disakralkan secara dogmatis menjadi tujuan.
 
Pada hakikatnya Big Data sekadar alat untuk mencapai tujuan yang lebih mulia ketimbang Big Data itu sendiri. Sama halnya dengan pisau, maka nilai mutu Big Data juga bukan konsepsual, namun kontekstual  sepenuhnya tergantung pada niat tujuan manusia menggunakannya.
 
Menarik adalah temuan mutakhir para ilmuwan genetika yang tergabung di University of Illinois-Urbana Champaign konon telah berhasil meningkatkan daya penyimpanan data pada DNA yang sebenarnya sudah cukup “big” menjadi lebih “big” lagi, yaitu 215 bukan mega tetapi petabyte yang berarti sejuta (!) kali lebih “big” ketimbang 215 megabyte.
 
Secara hormonal alami, DNA terdiri dari kombinasi empat nukleobasa: adenin, guanin, citosin, timin yang disimbolkan dengan huruf A, G, C, T dikembangkan susunan kombinasinya serta ditambah tujuh nukleobasa demi meningkatkan daya cetak biru untuk setiap organisme di alam semesta ini sehingga meningkatkan daya tampung DNA terhadap Big Data.

Untaian DNA melewati nanopore dalam protein yang dirancang khusus dapat mendeteksi unit terlepas alami atau sintetis. Algoritma pembelajaran mesin kemudian memecahkan kode informasi yang tersimpan di alamnya.

Bagi yang meragukan kebenaran naskah yang ditulis oleh seorang insan awam genetika seperti saya ini, silakan berkomunikasi langsung dengan para ilmuwan genetika The University of Illinois-Urbana Champaign.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya