Berita

Kepala Pentagon Lloyd Austin/Net

Dunia

Tolak Rayuan Zelensky, Menhan Austin: Zona Larangan Terbang Tidak akan Efektif, Rudal Ditembakkan dari Dalam Negara Rusia

JUMAT, 18 MARET 2022 | 14:34 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Seruan berulang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky agar kekuatan Barat mengendalikan wilayah udara negaranya guna mengusir serangan Rusia tidak juga membuahkan hasil.

Terbaru, Kepala Pentagon Lloyd Austin mengatakan jika zona larangan terbang di atas Ukraina diberlakukan, itu akan memicu konfrontasi langsung antara jet tempur AS dan Rusia dan kemungkinan perang panas dengan Moskow.

Austin mengatakan pemerintahan Joe Biden tidak akan mengabulkan permintaan Zelensky, dengan alasan risiko eskalasi.
 

 
“Menegakkan zona larangan terbang berarti Anda berada dalam pertempuran, Anda sedang berperang dengan Rusia. Salah satu hal yang telah kami katakan, bahwa presiden kami juga telah menegaskan, bahwa kami tidak akan melakukannya,” kata Austin, seperti dikutip dari RT, Jumat (18/3).

Menhan AS melanjutkan dengan mencatat bahwa sementara ada beberapa sarana pertahanan "efektif" terhadap rudal dan artileri jarak jauh, zona larangan terbang akan sedikit membantu melawan senjata semacam itu, yaitu ketika digunakan dari dalam wilayah Rusia.

“Roket-roket itu sebenarnya adalah rudal jelajah yang ditembakkan dari platform udara, saya pikir Anda tahu bahwa itu ditembakkan dari dalam Rusia, jadi zona larangan terbang tidak akan mencegah aktivitas itu,” lanjutnya.
 
Presiden Biden terus mendapat tekanan untuk meningkatkan bantuan AS ke Kiev, setelah mengirim ratusan juta senjata dan perangkat keras militer lainnya sebelum paket senjata baru senilai 800 juta dolar AS minggu ini.  
Pengiriman terbaru termasuk 800 sistem anti-pesawat Stinger – tambahan baru untuk persenjataan Ukraina – serta ribuan rudal Javelin pembunuh tank.

Dalam pidatonya kepada anggota parlemen Amerika pada hari Rabu, Zelensky kembali memohon untuk zona larangan terbang yang diberlakukan oleh blok NATO, meskipun mengakui langkah itu adalah garis merah bagi pemerintahan Biden.

Presiden AS tampaknya tidak terbujuk oleh seruan terbaru, karena Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan kepada wartawan bahwa no-fly zone (NFZ) bukan kebutuhan mendesak.

"Kami tidak tertarik untuk terlibat dalam Perang Dunia III," kata Psaki.

Meskipun demikian, menteri pertahanan mengatakan Washington akan terus melakukan segala daya kami untuk mendukung Ukraina dalam upaya mereka untuk mempertahankan wilayahnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya