Berita

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi/Net

Politik

Minyak Goreng Mahal dan Langka, Mendag Lutfi Salahkan Perang Rusia Vs Ukraina

KAMIS, 17 MARET 2022 | 23:47 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi seolah mengambinghitamkan konflik yang terjadi antara Rusia-Ukraina dan berimbas terhadap tingginya harga CPO dunia. Akibatnya, minyak goreng mahal dan langka karena banyak CPO diekspor ke luar negeri.

Dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI Mendag Lutfi meminta maaf kepada para perwakilan rakyat di parlemen karena tidak mampu memprediksi adanya konflik Rusia dan Ukraina yang berdampak serius pada komoditas pangan di Indonesia.

"Kesalahan utama yang saya tanggung ini adalah saya tidak bisa memprediksi perang. Jadi bapak ibu, ketika kami design drafnya saya tidak memprediksi dan ini kesalahan saya, saya tidak tahu dan memprediksi bahwa akan terjadi invasi dari Rusia terhadap Ukraina," kata Lutfi di ruang rapat Komisi VI, Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (17/3).


Dia menuturkan, Ukraina dan Rusia merupakan penghasil sunflower oil atau minyak bunga matahari dan red seeds. Antara kedua negara tersebut, negara-negara di dunia ini mendapatkan hasil transaksi dari kedua minyak itu sebesar 14 miliar dolar.

"7,7 miliar dolar datangnya dari Rusia dan Ukraina dan ini mereka akan menghadapai panen, sebenernya spring ini bulan Maret-April ini dan pengapalan," katanya.

Pihaknya mengatakan market sudah memberi potongan harga dari hasil pengapalan dan penggantinya itu adalah minyak CPO.

"Karena itu sama-sama kekentalananya mempunyai sifat yang sama," imbuhnya.

Dikarenakan banyaknya penggunaan CPO di dunia menyebabkan harga CPO loncat dari Rp16 ribu menjadi Rp 21 ribu.

"Dan itu harga bebasnya kemudian kalau diproses tambah lagi Rp 3 ribu premiumnya, menyebabkan perbedaannya hampir Rp 9 ribu," tuturnya.

"Ini yang tidak bisa kita prediksi, yang saya utarakan tadi deduksinya, mengundang orang untuk berbuat serakah dan jahat yang diorganisir oleh mafia-mafia minyak goreng dan mafia-mafia komoditas tersebut," demikian Mendag.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya