Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Save The Children Ungkap Maraknya Perundungan kepada Anak-anak Rusia di Denmark

KAMIS, 17 MARET 2022 | 14:47 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perang Ukraina telah berdampak ke berbagai sektor, termasuk ke wilayah kehidupan sehari-hari anak-anak Rusia di Denmark.

Kelompok hak asasi manusia Save the Children mengatakan dalam sebuah wawancara bersama penyiar Denmark TV2 bahwa anak-anak muda menghadapi pelecehan di sekolah karena perang di Ukraina, terutama kepada anak yang berasal dari Rusia.

Save the Children mengatakan bahwa anak-aanak Rusia telah menjadi sasaran pelecehan di sekolah dan online karena kebencian yang dipicu terhadap kebangsaan mereka di tengah serangan militer Moskow di Ukraina.
 
"Penindasan menjadi sangat buruk sehingga anak-anak asal Rusia di Denmark takut diturunkan ke sekolah di pagi hari," penasihat senior Save the Children Jon Kristian Lange mengatakan kepada penyiar Denmark TV2, seperti dikutip dari AFP, Kamis (17/3).

"Anak-anak mengklaim sakit perut dengan harapan mereka tidak harus pergi ke sekolah," tambahnya, mengutip laporan dari beberapa orang tua yang prihatin.

Lange mengatakan, diskriminasi tersebut mirip dengan apa yang dialami anak-anak keturunan Asia setelah virus Covid-19 berasal dari China.  

Save the Children telah mendekati sekolah-sekolah untuk meningkatkan kesadaran tentang intimidasi berbasis kefanatikan terbaru dan menawarkan saran tentang bagaimana membahas perang di Ukraina tanpa mempermalukan siswa Rusia.

TV2 mencatat contoh-contoh seperti seorang gadis Rusia yang dituduh sebagai mata-mata atau “teman Putin” di Bankagerskolen di Horsens, Denmark. Pejabat di sekolah tersebut mengatakan kepada TV2 bahwa mereka telah bekerja untuk mencegah penyalahgunaan tersebut.

“Kami menganggapnya sangat serius,” kata Vibeke Stensgaard, seorang supervisor di Bankagerkolen.  

“Kami berbicara dengan orang tua dan anak dan menarik perhatian di semua kelas. Kami bekerja setiap hari untuk menciptakan komunitas yang aman," ujarnya.

Lange, yang berbasis di Kopenhagen, mengatakan intimidasi sering kali berasal dari cara orang tua berbicara di rumah tentang perang dan pasukan Rusia. Kebencian online yang ditujukan terhadap orang Rusia juga memiliki cara menyebar dengan cepat ke halaman sekolah.  

"Kita harus berhati-hati karena apa yang kita katakan dibawa ke sekolah,” katanya, menambahkan bahwa banyak anak pergi ke sekolah khawatir tidak ada yang akan bermain dengan mereka karena akar Rusia mereka.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya