Berita

Pengamat ekonomi, Anthony Budiman/Repro

Politik

Anthony Budiawan: Jika Lembek Sikapi Penundaan Pemilu, Jokowi akan Dianggap Lindungi Oligarki

RABU, 16 MARET 2022 | 16:15 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Para oligarki akan ketar-ketir tidak ada yang melindungi jika Presiden Joko Widodo lengser pada 2 tahun lagi. Kuat dugaan para oligarki akan berusaha menjaga agar kekuasaannya bisa bertahan.

Demikian pandangan pakar ekonomi Anthony Budiawan saat menghadiri diskusi virtual Forum Tebet, bertemakan Menguak Motif di Balik Perpanjangan Masa Jabatan Presiden, Rabu (16/3).

Anthony mengaku khawatir Presiden Joko Widodo akan diremehkan rakyatnya sendiri jika tidak memiliki sikap tegas tentang wacana penundaan Pemilu.

"Mereka (oligarki) bertanya-tanya 2 tahun ini akan cepat, siapa yang bisa melindungi saya nanti? Apakah saya tidak akan terjerat lagi,” kata Anthony.

Anthony mengatakan, oligarki yang memiliki dosa di negara ini akan ketakutan, karena Jokowi bakal lengser dua tahun lagi. Lengsernya Jokowi itu membuat para oligarki  harus memutar otak untuk mengamankan asetnya yang selama ini tidak terendus aparat.

“Mereka yang mempunyai dosa akan berpikir saya akan menjaga kekuasaan saya supaya jangan direbut supaya saya bisa tetap mengamankan,” imbuhnya.

Dia mengurai, banyak pandangan masyarakat yang menengarai pemerintahan Jokowi terkesan melindungi kaum oligarki di lingkaran kekuasaan.

“Itulah perspektif-perspektif dari publik sehingga dibilang Jokowi berusaha untuk melindungi dan takut, tetapi kebijakan panik dan kalap ini menciptakan kebijakan blunder,” katanya.

Menurutnya, adanya wacana penundaan Pemilu merupakan hal yang blunder yang seharusnya tidak didengungkan pemerintah. Apalagi, wacana penundaan Pemilu tidak menguntungkan masyarakat.

Seharusnya, sebagai pemimpin yang akan habis masa jabatannya, Jokowi bisa memberikan legacy berupa demokrasi yang baik untuk rakyat. Ia menyayangkan sikap Jokowi yang terkesan lembek terhadap wacana penundaan Pemilu.

“Demokrasi ini jangan diacak-acak, anda dua periode selesai saya berterima kasih. Tidak ada yang mau demokrasi diperkosa dan ini kebijakan blunder,” tutupnya.

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

UPDATE

Israel Lancarkan Serangan Darat ke Lebanon Barat Daya

Selasa, 08 Oktober 2024 | 16:05

Prabowo Disarankan Perbesar Anggaran Pertahanan

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:59

Lampaui Target, Peserta Pameran TEI ke-39 Tembus 1.460 Exhibitor

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:57

Khofifah Kuatkan Kehidupan Beragama Lewat Pesantren

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:49

Bikin Bingung Pemilih, Trump dan Istri Beda Pandangan Soal Aborsi

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:46

Tampung Keluhan Hakim, DPR Pertimbangkan Revisi UU Kehakiman

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:40

Pemberdayaan BRI Tingkatkan Skala Usaha Klaster Usaha Rumput Laut Semaya di Nusa Penida

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:34

Perdana, Wakil Myanmar Bakal Hadiri KTT ASEAN di Laos

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:26

Harga Pangan Bervariasi: Beras Turun, Minyak Goreng Naik

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:25

Bikin Ngeri, Timnas Jepang Panggil 22 Pemain di Eropa

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:24

Selengkapnya