Berita

Protes di luar bandara Pisa Italia/Net

Dunia

Diduga Disusupi Pasokan Senjata dan Amunisi, Pekerja Bandara Italia Tolak Angkut Bantuan Kemanusiaan untuk Ukraina

RABU, 16 MARET 2022 | 09:07 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Salah satu serikat pekerja terbesar Italia Unione Sindacale di Base (USB) melakukan aksi protes di luar bandara Pisa, mengklaim kargo bantuan pkemanusiaan untuk Ukraina dari negaranya sebenarnya ditujukan untuk memicu konflik.

Protes tersebut berlangsung setelah para pekerja menerima informasi dari beberapa karyawan bahwa penerbangan bantuan ke Ukraina sebenarnya mengangkut senjata dan amunisi, bukan makanan dan obat-obatan.
 
Beberapa pekerja di bandara Galileo Galilei kemudian menolak memuat salah satu penerbangan kargo yang diiklankan membawa bantuan kemanusiaan ke Ukraina tersebut.
 

 
"Peti-peti itu tidak berisi makanan dan obat-obatan melainkan senjata, amunisi, dan bahan peledak," kata USB dalam sebuah pernyataan pada Senin malam (13/4), seperti dikutip dari RT, Rabu (16/3).
 
“Kami sangat mengecam pemalsuan langsung ini, yang secara sinis menggunakan bantuan ‘kemanusiaan’ sebagai kedok untuk memicu perang di Ukraina,” lanjutnya.
 
Serikat pekerja mengatakan para pekerja menolak untuk memuat pasokan militer karena itu akan menyebabkan kematian rekan-rekan mereka di Ukraina - yaitu, mereka yang bekerja di pangkalan yang ditargetkan oleh serangan rudal Rusia, di mana senjata yang diproses melalui pangkalan AS dan NATO di Polandia dikirim.

Francesca Donato, seorang anggota Parlemen Eropa Italia, mengomentari pernyataan serikat pekerja tersebut dengan meminta pemerintah di Roma untuk “mengklarifikasi” apa yang terjadi.

Sementara itu, pekerja pelabuhan di pelabuhan terdekat Livorno bergabung dengan protes pada hari Selasa, memuji aksi rekan-rekan mereka di bandara.

"Kami berdiri di samping rakyat Ukraina, Donbass dan Rusia dan kami tidak ingin terlibat dalam konflik ini," kata USB Porto Livorno dalam sebuah pernyataan.

Serikat pekerja juga meminta semua pekerja untuk menolak memuat senjata dan bahan peledak, dan menyeruka gencatan senjata dan pembicaraan damai untuk mengakhiri konflik di Ukraina.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya