Berita

Seorang editor kanal Channel 1 Rusia, Marina Ovsyannikova, melakukan aksi protes anti-perang selama siaran berita langsung/Net

Dunia

Siaran Berita TV Rusia Dihebohkan Aksi Protes Anti-Perang, Seorang Editor Bawa Poster "Hentikan Invasi!"

SELASA, 15 MARET 2022 | 17:15 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebuah acara berita di televisi negara Rusia dihebohkan dengan aksi demonstrasi anti-perang oleh seorang perempuan.

Insiden tersebut terjadi ketika siaran langsung program berita malam Channel 1 pada Senin (14/3), seperti dimuat BBC News.

Ketika itu, seorang perempuan bernama Marina Ovsyannikova, yang merupakan editor program tersebut, tiba-tiba masuk ke dalam frame, di belakang presenter. Ia memegang sebuah poster anti-perang.


"Jangan ada perang, hentikan invasi. Jangan percaya propaganda, mereka berbohong kepada Anda di sini!" begitu tulisan poster tersebut.

Slogan-slogan anti-perang juga terdengar selama insiden tersebut, sebelum akhirnya direktur program memotongnya dan mengganti siaran dengan rekaman.

"Jangan ada perang! Hentikan perang!" seru Ovsyannikova.

Hingga berita ini disiarkan di berbagai media, Ovsyannikova diyakini sudah ditahan oleh polisi.

Di samping insiden tersebut, Ovsyannikova dilaporkan sudah merekam video berisi dirinya yang menyebut serangan Rusia ke Ukraina sebagai kejahatan. Ia juga mengatakan malu karena bekerja untuk "propaganda" Kremlin.

“Saya malu membiarkan diri saya berbohong di layar televisi. Malu bahwa saya membiarkan orang Rusia berubah menjadi zombie," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mendorong warga Rusia untuk melakukan aksi protes terhadap invasi Moskow ke Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin memulai apa yang ia sebut sebagai operasi militer khusus ke Ukraina pada 24 Februari.

Menurut perhitungan kantor komisioner hak asasi manusia, OHCHR per 13 Maret, sebanyak 1.761 warga sipil di Ukraina telah menjadi korban serangan Rusia, dengan 636 orang meninggal dunia dan 1.125 lainnya terluka.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya