Berita

Jet tempur generasi kelima China, J-20 Mighty Dragon./Net

Dunia

Pakai Mesin Baru, Performa Jet Tempur J-20 China Diklaim Saingi F-22 Raptor

SELASA, 15 MARET 2022 | 12:25 WIB | LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO

China dilaporkan berhasil meningkatkan secara signifikan kinerja jet tempur canggih miliknya, J-20 Mighty Dragon. Dengan kinerja baru itu, Mighty Dragon disebut selangkah lebih dekat untuk menyaingi F-22 Raptor buatan Amerika Serikat.

Dilaporkan South Morning China Post, Selasa (15/3), mengutip sumber anonim militer China, J-20 kini telah diperkuat dengan mesin turbo baru, afterburning WS-15. Mesin turbofan yang dikembangkan sendiri ini, dikatakan telah meningkatkan kemampuan manuver dan kemampuan tempur J-20 secara signifikan.

“J-20 dilengkapi dengan mesin AL-31F Rusia dan secara bertahap akan digantikan oleh WS-15,” ujar sumber tersebut.


Sebelumnya, pada Minggu (13/3),  televisi pemerintah China  melaporkan bahwa mesin WS-15 telah melalui serangkaian tes. Laporan itu tidak menyebutkan, kapan mesin WS-15 akan dirakit ke pesawat J-20.  Akan tetapi, menurut sumber anonim itu, prosesnya telah dimulai.

“Di masa depan, semua J-20 akan dilengkapi dengan mesin China. Ini adalah bagian dari program lokalisasi oleh Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA),” tambahnya.

Andrei Chang, pemimpin redaksi Kanwa Asian Defense Monthly yang berbasis di Kanada mengatakan, meski J-20 China mengalami peningkatan dengan mesin WS-15 dan dapat bersaing dengan F-22 serta jet tempur multiperan F-35 Amerika, tetap saja pesawat tempur siluman Su-57 Rusia dan F-22 AS akan menjadi ancaman bagi PLA.

“Pesawat-pesawat ini (Su-57 dan F-22) masih menjadi jet tempur paling kuat di dunia,” ujar Chang.

“Selain mesinnya yang bertenaga, F-22 dilengkapi dengan begitu banyak teknologi canggih yang masih misterius bagi orang luar,” tambahnya.

PLA saat ini mengoperasikan sekitar 50 unit armada J-20. Militer menyatakan, produksi baru J-20 akan dilengkapi dengan mesin turbofan  WS-15.

China mulai mengembangkan mesin WS-15 pada awal 1990-an untuk pesawat generasi kelima seperti J-20. Tetapi proyek tersebut terlambat dari jadwal.  Penundaan itu memaksa J-20  untuk menggunakan mesin AL-31F Rusia, serta mesin China model lama WS-10B dan WS-10C.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

12 Orang Tewas dalam Serangan Teroris di Pantai Bondi Australia

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:39

Gereja Terdampak Bencana Harus Segera Diperbaiki Jelang Natal

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:16

Ida Fauziyah Ajak Relawan Bangkit Berdaya Amalkan Empat Pilar Kebangsaan

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:07

Menkop Ferry: Koperasi Membuat Potensi Ekonomi Kalteng Lebih Adil dan Inklusif

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:24

Salurkan 5 Ribu Sembako, Ketua MPR: Intinya Fokus Membantu Masyarakat

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:07

Uang Rp5,25 Miliar Dipakai Bupati Lamteng Ardito untuk Lunasi Utang Kampanye Baru Temuan Awal

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:34

Thailand Berlakukan Jam Malam Imbas Konflik Perbatasan Kamboja

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:10

Teknokrat dalam Jerat Patronase

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:09

BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 di Asian Le Mans Series

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:12

Prabowo Berharap Listrik di Lokasi Bencana Sumatera Pulih dalam Seminggu

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:10

Selengkapnya