Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Rusia Blokir Instagram Mulai Senin Mendatang, 80 Juta Pengguna Terancam Kehilangan Akses

SABTU, 12 MARET 2022 | 14:10 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keputusan Moskow untuk memblokir  Instagram, mendapat kecaman dari platform milik Meta tersebut.

Kepala Instagram Adam Mosseri dalam sebuah pernyataan pada Jumat (11/3), mengatakan bahwa langkah yang dilakukan Rusia adalah sesuatu yang salah.

“Mulai Senin, Instagram akan diblokir di Rusia," kata Mosseri seperti dikutip dari AFP, Sabtu (12/3).

“Keputusan ini akan memutus  akses 80 juta pengguna di Rusia dari satu sama lain, dan dari seluruh dunia. Hampir 80 persen orang di Rusia mengikuti akun Instagram di luar negara mereka. Ini keputusan yang salah," lanjutnya.

Jaksa Agung Rusia secara resmi menetapkan Meta - perusahaan pemilik Facebook, Instagram, dan WhatsApp - sebagai organisasi ekstremis minggu ini setelah perusahaan milik Mark Zuckerberg itu mengubah kebijakannya, mengizinkan pengguna menyerukan ujaran kebencian terhadap warga Rusia.

Facebook telah diblokir terlebih dahulu di Rusia, dan Instagram baru akan mengikuti nasibnya pada Senin lusa. Regulator media Rusia memberi pengguna dua hari untuk mengambil data dan terhubung kembali dengan pengikut di tempat lain.

Juru bicara Meta, Andy Stone, mengkonfirmasi pada Jumat (11/3) bahwa perusahaan untuk sementara memberikan kelonggaran sebagai bentuk ekspresi politik yang biasanya melanggar aturan mereka seperti pidato kekerasan, seperti 'Matilah penjajah Rusia."

Dia bersikeras, bagaimanapun, bahwa raksasa media sosial tidak akan mengizinkan "seruan yang kredibel untuk kekerasan" terhadap warga sipil Rusia dan tawanan perang Rusia di Ukraina.

Reuters, yang pertama kali melaporkan pembaruan kebijakan ujaran kebencian, mengutip email internal perusahaan yang menyatakan bahwa seruan kematian Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Belarusia Alexander Lukashenko juga akan diizinkan. Reuters melaporkan bahwa kebijakan yang diperbarui akan diluncurkan di sekitar selusin negara, termasuk di Rusia, Ukraina, dan Polandia.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya