Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

YouTube Tangguhkan Iklan di Rusia, Pembuat Konten Kehilangan Penghasilan

KAMIS, 10 MARET 2022 | 16:07 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pembuat konten YouTube Rusia dipastikan bakal kehilangan sumber pendapatan, setelah aplikasi berbagi video itu menghilangkan sarana iklan.

Langkah tersebut merupakan tindakan kedua yang dilakukan Google untuk memberikan sanksi terhadap Rusia di tengah invasi negara tersebut ke Ukraina.

"Kami baru-baru ini menghentikan sementara semua iklan Google dan YouTube di Rusia," kata juru bicara YouTube, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (10/3).


"Sebagai tindak lanjut, kami sekarang memperpanjang jeda ini ke semua fitur monetisasi kami, termasuk YouTube Premium, Langganan Channel, Super Chat, dan Merchandise, untuk penonton di Rusia," lanjutnya.

YouTube mengatakan bahwa tidak ada iklan yang akan muncul di Google Search atau YouTube di Rusia. Pembuat YouTube tidak akan dapat memonetisasi konten dari pemirsa di Rusia, tetapi masih dapat menghasilkan uang dari iklan dan produk monetisasi lainnya yang ditampilkan kepada pengguna di negara-negara di luar Rusia.

Pekan lalu, Google menghentikan konten iklan yang diproduksi oleh media pemerintah Rusia, dengan alasan tidak ingin orang mengambil keuntungan dari konflik untuk keuntungan finansial.

"Mengingat keadaan yang luar biasa, kami menjeda iklan Google di Rusia," kata juru bicara Google pada 4 Maret.

"Situasinya berkembang dengan cepat, dan kami akan terus membagikan pembaruan jika diperlukan," katanya.

Raksasa teknologi lain, Microsoft, juga telah mengumumkan bahwa mereka akan menangguhkan semua penjualan baru produk dan layanannya di Rusia.

"Kami percaya kami paling efektif dalam membantu Ukraina ketika kami mengambil langkah-langkah konkret dalam koordinasi dengan keputusan yang dibuat oleh pemerintah ini dan kami akan mengambil langkah tambahan karena situasi ini terus berkembang," kata Presiden dan Wakil Ketua Microsoft Brad Smith.

Langkah Google dan Microsoft, dua mesin pencari terkemuka, yang sekarang melarang iklan yang menargetkan pengguna yang berlokasi di Rusia menunjukkan pendirian yang kuat terhadap invasi Moskow ke Ukraina.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya