Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Tertular Virus karena Gigitan Nyamuk, Pria Asal Victoria Meninggal Dunia

RABU, 09 MARET 2022 | 11:07 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Seorang pria asal Negara Bagian Victoria dilaporkan meninggal dunia karena tertular virus Japanese Ensefalitis (JEV) yang ditularkan oleh gigitan nyamuk.

Laporan yang disampaikan Departemen Kesehatan Victoria datang setelah penjabat kepala petugas medis Australia mengumumkan peringatan nasional tentang penyebaran JEV di beberapa negara bagian pada Jumat (4/3) akhir pekan lalu.

Dilaporkan 9News, Selasa (8/3), Otoritas kesehatan mengatakan, pria Victoria, yang berasal dari negara bagian utara dan berusia 60-an tersebut meninggal pada 28 Februari lalu.


Setelah jasad pria tersebut di otopsi, barulah diketahui bahwa pria tersebut meninggal akibat virus JEV.

Kematian pria itu adalah kematian JEV pertama di negara bagian itu, sementara tujuh kasus lainya telah ditemukan di negara bagian itu tahun ini.

JEV menyebar melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.

Kebanyakan manusia yang tertular virus tidak mengalami gejala apapun, atau gejala ringan seperti sakit kepala atau demam.

Seseorang dengan penyakit parah mungkin menderita radang otak, muntah tiba-tiba, demam tinggi dan menggigil, sakit kepala parah, kepekaan terhadap cahaya, leher kaku dan mual.

Selain menyerang manusia, virus ini juga menginfeksi babi dan kuda.

Sejauh ini informasi mengatakan bahwa virus tersebut tidak dapat menular dari orang ke orang.

Departemen Kesehatan sangat menyarankan masyarakat membatasi paparan nyamuk dan menghindari habitat nyamuk seperti genangan air.

Departemen juga telah memperingatkan jumlah nyamuk yang tinggi di banyak bagian Victoria utara, dan bahwa orang-orang dengan peningkatan paparan nyamuk mungkin memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi, terutama orang yang bekerja atau tinggal di peternakan babi, atau bekerja atau menghabiskan waktu di luar rumah.

Untuk pencegahan, pemerintah telah menyediakan vaksin ensefalitis Jepang dan direkomendasikan untuk orang yang bekerja dengan atau di sekitar babi.

Dua warga New South Wales dilaporkan sakit parah di rumah sakit karena virus tersebut, sementara virus tersebut juga telah terdeteksi di Queensland.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya