Berita

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menerima kedatangan Dubes Ukraina Vasyl Hamianin/Net

Dunia

Temui Ketum PBNU, Dubes Ukraina Minta Dukungan

SELASA, 08 MARET 2022 | 15:30 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ukraina membutuhkan uluran tangan dari semua negara-negara yang memiliki kepedulian terhadap rasa kemanusiaan.

Konflik Ukraina-Rusia belum selesai. Ratusan jiwa telah melayang, kota-kota hancur, dan orang-orang berlari menyelamatkan diri.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyampaikan keprihatinannya terhadap apa yang terjadi di Ukraina saat menerima kunjungan Duta Besar Vasyl Hamianin di Kantor PBNU, Senin (7/3).

"Kita semua merasa prihatin dengan apa yang terjadi di ukraina, dan yang mulia duta besar menyampaikan berbagai informasi yang sangat penting terkait perkembangan yang terjadi di sana," ujar Gus Yahya, dalam siaran videonya di saluran Youtube TVNU Televisi Nahdlatul Ulama.

Ia memgutip apa yang pernah disampaikan Dubes Hamianin bahwa apa yang terjadi di Ukraina sekarang bukan hanya soal dua negara (Ukraina-Rusia) saja, tapi ini adalah ancaman bagi seluruh masyarakat internasional karena ini akan menjadi ancaman yang sangat berbahaya bagi keutuhan tatanan internasional.

"Saya menyerukan agar kekerasan segera dihentikan sesegera mungkin. Permasalahannya memang kompleks, tidak mudah mencari jalan keluarnya, tetapi tapi kita adalah umat manusia yang beradab, umat dengan akal budi, kita pasti bisa saling berbicara satu sama lain untuk menemukan jalan keluarnya," saran Gus Yahya.

Rakyat Ukraina sangat membutuhkan uluran tangan berupa bantuan kemanusiaan dan juga bantuan yang lebih spesifik dari berbagai negara. Nahdlatul Ulama akan berusaha melakukan apa pun yang mungkin dilakukan oleh NU, menurutnya,

"Tempo hari saya sudah bergabung dengan para pemimpin agama di seluruh dunia untuk bersurat kepada pemimpin Kristen Ortodoks Rusia, memohon supaya beliau melakukan sesuatu untuk mendorong Presiden Putin menghentikan perang ini, dan kita masih menunggu apa yang akan dilakukan,' kata Gus Yahya.

Atas nama NU, Gus Yahya juga menyampaikan hal yang sama, menyerukan kepada Presiden Putin Untuk menghentikan segera perang dan kekerasan untuk segera melakukan gencatan senjata sekarang juga.

"Dan apa pun masalahnya, mari kita upayakan pembicaraan secara lebih beradab tanpa kekerasan. Saya menyerukan kepada masyarakat internasional seluruhnya untuk segera bangkit dan bersama-sama melakukan sesuatu untuk menghentikan krisis ini," ujarnya, menambahkan bahwa NU juga akan berusaha mencari jalan untuk bisa terhubung dengan Mufti Rusia untuk bisa bersama-sama memikirkan apa yang bisa dilakukan.

Dubes Hamianin menyampaikan terima kasih karena PBNU telah berkenan menerima kunjungannya. Ia juga  berterima kasih kepada orang-orang Indonesia dan komunitas muslim Indonesia terutama Nahdlatul Ulama untuk dukungannya.

"Tidak ada yang bisa membenarkan perang, tidak ada yang bisa membenarkan pembunuhan warga sipil, dan tidak ada yang bisa membenarkan kejahatan terhadap kemanusiaan, tidak ada!" kata Dubes.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya