Berita

Dmitry Peskov/Net

Dunia

Jubir Kremlin: Penuhi Syaratnya, Maka Konflik dengan Ukraina akan Berhenti Sebentar Lagi

SELASA, 08 MARET 2022 | 06:31 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sejumlah syarat disampaikan Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov jika ingin Rusia menghentikan serangan di Ukraina.

Berbicara dalam wawancara bersama Reuters pada Senin (7/3), Peskov mengatakan bahwa di antara syarat-syarat itu adalah Rusia ingin Ukraina mengabadikan netralitas dalam konstitusinya, mengakui Krimea sebagai wilayah Rusia, dan mengakui Republik Donetsk dan Luhansk sebagai negara merdeka.

"Mereka harus membuat amandemen konstitusi mereka yang menurutnya Ukraina akan menolak setiap tujuan untuk memasuki blok mana pun," kata Peskov.


Tuntutan Peskov cukup beralasan, karena jalan menuju aksesi NATO telah ditulis ke dalam konstitusi Ukraina pada 2019.

"Setelah mengamandemen konstitusinya itu, Ukraina perlu mengakui bahwa Donetsk dan Luhansk adalah negara merdeka. Dan itu saja antara lain. Konflik itu akan berhenti sebentar lagi," ujarnya.

Rusia menganggap keanggotaan Ukraina dalam aliansi Barat sebagai ancaman keamanan yang tidak dapat diterima oleh Moskow, dan ekspansi blok tersebut telah dibandingkan oleh Presiden Vladimir Putin dengan gagasan seandainya Rusia menempatkan rudal di perbatasan AS di Kanada atau Meksiko.

Selama beberapa putaran negosiasi yang mengarah ke serangan Rusia, para pemimpin Barat berulang kali menolak untuk mengesampingkan keanggotaan NATO untuk Ukraina.

Syarat berikutnya agar Moskow mau menghentikan serangan adalah agar Ukraina mengakui Krimea sebagai wilayah Rusia.

"Rusia tidak ingin mengganggu teritorial Ukraina, tetapi ingin Kiev mengakui Krimea sebagai wilayah Rusia," kata Peskov.

Dianggap sebagai tanah Rusia sejak zaman Kekaisaran, Krimea adalah republik otonom di dalam Uni Soviet sampai diserahkan ke RSS Ukraina oleh Nikita Kruschev pada 1954. Krimea kemudian memilih bergabung kembali dengan Rusia pada 2014, di mana sebagian besar penduduknya juga memilih memisahkan diri dari Ukraina setelah berakhirnya Uni Soviet.

Pasukan Ukraina telah melancarkan kampanye militer terhadap wilayah yang memisahkan diri, yang secara kolektif dikenal sebagai Donbass, sejak 2014. Rusia menuduh Ukraina melakukan “genosida” terhadap orang-orang yang berbahasa Rusia di Donbass.

Putin kemudian meluncurkan apa yang disebutnya "operasi militer" untuk " mendemilitarisasi" dan "mendenazifikasi" Ukraina.

"Kami benar-benar menyelesaikan demiliterisasi Ukraina. Kami akan menyelesaikannya," kata Peskov kepada Reuters.

"Tetapi yang utama, ini yang paling penting, Ukraina menghentikan aksi militernya. Mereka harus menghentikan aksi militer mereka dan kemudian tidak ada yang akan menembak," katanya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya