Berita

Bendera Iran/Net

Dunia

Terhambat Konflik Rusia Vs Ukraina, Kesepakatan Nuklir Iran Dihidupkan Tanpa Moskow?

SENIN, 07 MARET 2022 | 08:28 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Konflik antara Rusia dan Ukraina turut mempengaruhi pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).

Pada Minggu (6/3), Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan sanksi Barat kepada Moskow atas Operasi Militer Khusus ke Ukraina telah menjadi batu sandungan bagi kesepakatan nuklir.

Lavrov kemudian meminta jaminan tertulis Amerika Serikat (AS) bahwa sanksi yang dihadapinya atas konflik Ukraina tidak akan merugikan perdagangan dengan Teheran, termasuk investasi dan kerjasama militer-teknis.

Sementara itu, dikutip Reuters, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan sanksi yang dijatuhkan pada Rusia atas serangannya ke Ukraina tidak ada hubungan dengan kesepakatan nuklir Iran.

"Hal-hal ini benar-benar berbeda. Jadi saya pikir itu tidak relevan," kata Blinken.

Dia menambahkan bahwa kesepakatan potensial dengan Iran sudah dekat, tetapi beberapa masalah tersisa yang sangat menantang belum terselesaikan.

Di sisi lain, seorang pejabat senior Iran mengatakan Teheran sedang menunggu klarifikasi dari Moskow tentang komentar dari Lavrov.

"Penting untuk memahami dengan jelas apa yang diinginkan Moskow. Jika apa yang mereka tuntut terkait dengan JCPOA, tidak akan sulit untuk menemukan solusi untuk itu," kata pejabat Iran itu.

"Tapi itu akan menjadi rumit, jika jaminan yang diminta Moskow, berada di luar JCPOA," lanjutnya.

Menurut analis Iran di Eurasia, Henry Rome, menghidupkan kembali pakta nuklir tanpa Rusia akan rumit. tapi mungkin bisa dilakukan, setidaknya dalam waktu dekat.

"Jika Rusia terus menghalangi pembicaraan, saya pikir pihak lain dan Iran tidak akan punya pilihan selain berpikir kreatif tentang cara untuk menyelesaikan kesepakatan tanpa keterlibatan Moskow," kata Rome.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Tim 7 Jokowi Sedekah 1.000 Susu dan Makan Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 20:00

Jajaki Alutsista Canggih, KSAL Kunjungi Industri Pertahanan China

Selasa, 30 April 2024 | 19:53

Fahri Minta Pembawa Nama Umat yang Tolak 02 Segera Introspeksi

Selasa, 30 April 2024 | 19:45

Kemhan RI akan Serap Teknologi dari India

Selasa, 30 April 2024 | 19:31

Mantan Gubernur BI Apresiasi Program Makan Siang Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 19:22

Anies Bantah Bakal Bikin Parpol

Selasa, 30 April 2024 | 19:07

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Penguatan Ekonomi Perdagangan

Selasa, 30 April 2024 | 18:44

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

Raja Charles III Lanjutkan Tugas Kerajaan Sambil Berjuang Melawan Kanker

Selasa, 30 April 2024 | 18:33

Kemhan India dan Indonesia Gelar Pameran Industri Pertahanan

Selasa, 30 April 2024 | 18:31

Selengkapnya