Berita

Logo BUMN/Net

Publika

Sumber Laba dan Fungsi Intermediasi

SENIN, 07 MARET 2022 | 07:29 WIB | OLEH: DR. IR. SUGIYONO, MSI

TENTU saja tidak ada maksud prejudism pada hubungan yang seolah sangat dekat dalam momentum persiapan awal menyambut tahun politik Pilpres 2024 dengan publikasi kenaikan laba perusahaan BUMN, yang bersifat spektakuler sebagai kegiatan menaikkan branding.

Kalau sebelumnya adalah pelaporan keuangan dari BUMN PT Krakatau Steel Tbk, yang berhasil melaporkan prestasi perusahaan dari terlaporkan merugi, kemudian menghasilkan keuntungan tahun berjalan pada tahun berikutnya. Akan tetapi perolehan laba yang naik luar biasa tersebut ternyata sama sekali bukan diperoleh dari hasil laba bruto dan laba netto setelah pajak, melainkan bersumber dari peningkatan kegiatan di luar efisiensi operasional perusahaan.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan entitas anaknya melaporkan prestasi laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan sebesar Rp 30,76 triliun per 31 Desember 2021 dibandingkan Rp 18,66 triliun per 31 Desember 2020. Terjadi peningkatan laba sebesar 64,82 persen per tahun.


Suatu peningkatan laba tahun berjalan yang bersifat spektakuler, terlebih apabila dikait-kaitkan dengan kredit ultra mikro sebagai suatu perusahaan holding.

Akan tetapi total penghasilan komprehensif tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk perusahaan sebenarnya mengalami peningkatan yang tidak sebesar di atas, yaitu sebesar Rp 27,56 triiiun per 31 Desember 2021 dibandingkan Rp 21,76 triliun per 31 Desember 2020, yaitu terjadi peningkatan 26,65 persen.

Terjadi peningkatan yang sangat besar, namun tidak spektakuler. Peningkatan laba yang besar tersebut, yaitu Rp 12,1 triliun dari laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan, atau Rp 5,6 triliun dari total penghasilan komprehensif tahun berjalan ternyata berpotensi dapat dijelaskan oleh perubahan dari total pendapatan bunga dan syariah neto yang selisih tahun berjalannya mencapai Rp 20,51 triliun.

Itu belum termasuk akibat selisih dari total pendapatan operasional lainnya tahun berjalan yang sebesar Rp 3,12 triliun.

Akan tetapi masalah utamanya adalah peningkatan laba yang besar tersebut di atas, gagal dijelaskan oleh perubahan laba operasional yang sebesar Rp 11,37 triliun, melainkan dapat dijelaskan pada laba sebelum laba bersih pro forma dari transaksi akuisisi dengan entitas sepengendali, yang selisih perubahannya sebesar Rp 12,12 triliun.

Singkat kata, kegiatan transaksi akuisisi dengan entitas sepengendali yang kemudian teridentifikasi menjadi sumber laba yang bersifat spektakuler dari perusahaan holding, namun sumber laba yang bersifat spektakuler tadi sama sekali bukan berasal dari manfaat efisiensi dari laba operasional.

Sementara itu fungsi intermediasi perbankan, yaitu perubahan kredit yang diberikan oleh perusahaan berkembang naik sebesar 5,37 persen. Artinya, bank tersebut telah melaksanakan fungsi intermediasi bank dengan relatif baik.

Penulis adalah peneliti Indef, yang juga pengajar di Universitas Mercu Buana

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

12 Orang Tewas dalam Serangan Teroris di Pantai Bondi Australia

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:39

Gereja Terdampak Bencana Harus Segera Diperbaiki Jelang Natal

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:16

Ida Fauziyah Ajak Relawan Bangkit Berdaya Amalkan Empat Pilar Kebangsaan

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:07

Menkop Ferry: Koperasi Membuat Potensi Ekonomi Kalteng Lebih Adil dan Inklusif

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:24

Salurkan 5 Ribu Sembako, Ketua MPR: Intinya Fokus Membantu Masyarakat

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:07

Uang Rp5,25 Miliar Dipakai Bupati Lamteng Ardito untuk Lunasi Utang Kampanye Baru Temuan Awal

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:34

Thailand Berlakukan Jam Malam Imbas Konflik Perbatasan Kamboja

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:10

Teknokrat dalam Jerat Patronase

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:09

BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 di Asian Le Mans Series

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:12

Prabowo Berharap Listrik di Lokasi Bencana Sumatera Pulih dalam Seminggu

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:10

Selengkapnya