Berita

Menteri BUMN Erick Thohir saat menutup rangkaian Harlah NU di Palembang secara virtual/RMOL

Politik

Tutup Harlah NU, Erick Thohir Ungkap 3 Tantangan Besar Indonesia

MINGGU, 06 MARET 2022 | 17:33 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap 3 tantangan besar yang dihadapi bangsa Indonesia, yakni disrupsi kesehatan, disrupsi digital dan disrupsi rantai pasok global.

Hal itu disampaikan Erick secara virtual saat menghadiri Penutupan hari lahir NU ke 99 dengan tema "Merawat Jagat dan Membangun Peradaban" di Palembang, Sumatera Selatan Sabtu (5/3).  

Erick mengawali pidato dengan mengatakan bahwa NU memiliki peran strategis bagi bangsa Indonesia baik sebelum dan sesudah kemerdekaan Indonesia.


Erick mengatakan disrupsi kesehatan harus disadari oleh seluruh masyarakat, bahwa dalam 2 tahun terakhir kehadiran pandemi terus menguji ketahanan kesehatan. Pandemi, kata Erick membuat bangsa Indonesia harus betul-betul membesarkan fasilitas kesehatan masyarakat Indonesia.

Tantangan kedua, dijelaskan Erick adalah disrupsi digital. Menurut Erick, disrupsi teknoologi  tengah merubah kebiasan masyarakat, mulai transaksi dagang, belajar secara online dan berbagai akitivitas lainnya.

Menurut Erick, perubahan tersebut menyasar pada seluruh bidang industri, termasuk industri agriculture. Ia memandang, keberadaam disrupsi teknologi tidak hanya merubah cara bertani tetapi bagaimana membangun sistem berdasarkan data dan keberlanjutan alam.

"Tentunya untuk meningkatkan keberlanjutan daripada alam dan lingkungan karena penerapan sistem good agriculutre practice," demikian kata Erick Thohir.

Erick menjelaskan, tantangan ketiga adalah disrupsi rantai pasok global. Saat ini, berbagai harga komoditas mengalami kenaikan. Sebabnya, fondasi rentannya rantai pasok global yang dipengaruihi oleh geo politik, disrupsi kesehatan dan digital.

Erick mengungkapkan kondisi global itu harus hadapi dengan kebijakan tepat yang memperhatikan keberlanjutan alam. Mengingat, isu perubahan iklim tengah menjadi perhatian dunia, beberapa isu itu diantaranya: pemanasan global, musim kemarau berkepanjangan dan berkurangnya sumber air.  

Untuk menghadapi berbagai tantangan itu, Erick menekankan perlu dirancang sebuah prgram transformasi dan prigram inovasi khususnya di sektor pangan.

"Agar menjadi ekoosistem berkelanjutan, demi masa depan indonesia yang lebih baik. Kami BUMN terus berupaya mewujudkan ekosistem tersbeut," demikian kata Erick.

Lebih lanjut, Anggota Kehormatan Banser NU itu mengulas tentang upayanya membentuk BUMN Holding pangan bernama ID Food. Dikatakan Erick, holding ID Food dibentuk untuk fokus pada pasar.

Secara teknis 9 BUMN yang digabung itu untuk memastikan rantai pasok dari hulu hingga hilir, mulai penyediaan bibit berkualitas, mencukupi kebutuhan pupuk, dukungan teknolgi pertanian, sarana logistik yang terintegrasi dan distribusi pasarnya.

"Apalagi sekarang ada Badan Pangan Nasional. Kedepan Bulog akan fokus pada stabilitas pangan, bisa menjaga kepastian harga pada petani, kita perkuat ekosistem pangan ini melalu program Makmur yakni inisiatif nyata ekosistem pangan berkelanjutan dan holistik," jelas Erick.

Lebih detail Erick mengulas tentang peran BUMN seperti Jasindo yang menjamin asuransi pada petani, peran BRI dan bank Syariah Indonesi yang hadir secara lengkap memberikan fasilitas bagi petani.

Ia mengaku bangga karena dari target 50 ribu hektar saat ini justru mencapai 71 ribu hektar. Tahun ini, Erick mentargetkan ada 200 ribu yang telah mengakses program Makmur. Apalagi, para petani terbukti meningkatkan produktivitas dan keuntungan petani.

"Alhamdulillah petani bisa mendapat manfaat nyata yakni peningkatan produktivitas tani sebesar 30 persen meningkatkan keuntungan tani sebesra 45 persen. kami masih fokus kelapa sawit, tebu dan padi. Insyaalah kedepan mendorong bidang kopi," demikian penjelasan Erick.

Selain itu, Erick juga mengatakan bahwa BUMN juga akan fokus menyentuh sektor industri sawit.

Berbeda dengan program Makmur, Erick menjelaskan bahwa PTPN sebagai salah satu BUMN akan berupaya merealisasikan program sawit rakyat dengan terus berkolaborasi dengan semua pihak.

"Yang sudah tua dan tidak produktif harus diremajakan tanpa menciptakan lahan sawit baru hingga saat ini dari 42 ribu hektare yang sudah kerjasama dan hampir 1 juta bibit sawit unggul didistribusikan oleh PTPN. Sambil menunggu bibitnya bisa kerja dengan PTPN," ulas Erick.

Di hadapan para peserta harlah NU yang hadir, Erick mengatakan bahwa kemanfaatan luas akan bisa diwujudkan dengan kerjasama, gotong royong dan kolaborasi semua pihak.

Erick menjelaskan bahwa tujuan besar dari itu semua agar lebih produktif, meningkatkan kesejahteraan rakyat sekaligus keberlanjutan alam serta kemandirian Indonesia.

"Saya yakin yang hadir di sisni memiliki nawaitu baik dan keinginan yang dalam mensukseskan cita-cita transformasi  daripada pangan di Indonesia. Harapannya kita dapat memutar roda pereknomian umat dan cara yang bertanggung jawab atas keberlanjutan pada lingkungan," pungkas Erick.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya