Berita

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamiamin/Net

Dunia

Dubes Ukraina: Sebagai Salah Satu Kekuatan Global, Apakah Indonesia akan Tetap Diam Terhadap Invasi Rusia?

SABTU, 05 MARET 2022 | 14:34 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Agresi militer Rusia terhadap Ukraina masih terus berlanjut. Korban tewas baik dari masyarakat sipil maupun tentara sudah begitu banyak. Kota-kota hancur, orang-orang ketakutan, dan diktator Rusia yang tak berakal sehat masih terus menggempur Ukraina.

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamiamin mengatakan bahwa pengeboman besar-besaran dan penembakan rudal yang dilakukan oleh Rusia terhadap pemukiman warga sipil di kota-kota Ukraina sudah bukan rahasia lagi.

Federasi Rusia dan diktatornya, Putin, telah melakukan tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan yang sungguh keterlaluan.


"Ukraina sedang berada di ambang krisis kemanusiaan, dan saya tahu ini bukan dari media, tetapi langsung dari ibu saya yang berusia 74 tahun, dari ketiga anak saya, istri saya, juga banyak teman saya di sana," papar Hamiamin dalam surat terbukanya untuk Pemerintah Indonesia, yang dijuga diterima Redaksi Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (5/3).

Ribuan video dan foto tindakan kejam Rusia akan menjadi bukti utama bagi Pengadilan Den Haag, yang kelak pasti akan dihadapi oleh Putin serta para kaki tangannya.

"Bukankah itu alasan yang tepat bagi Indonesia untuk angkat bicara? Untuk berani berdiri menentang kejahatan perang serta kejahatan terhadap kemanusiaan, dan mengutuk keras Rusia dan Putin? Untuk mengecam serta menyebut nama agresor?" tulis Hamianin, yang di awal surat telah mengungkapkan betapa Ukraina masih terus berjuang melawan serangan yang tak beralasan dan tak dapat dibenarkan, yang membuat nasib Ukraina berada di ujung tanduk.

"Saya sangat berharap kita masih mengingat negara mana yang pada tahun 1945-1949 mendukung Indonesia di PBB, ketika tanah air Yang Mulia menghadapi tantangan dari negara-negara besar. Bukankah itu negara Ukraina dan Wakil Tetapnya, yaitu Dmytro Manuilsky?" Ia memaparkan lagi sejarah dukungan Ukraina untuk Indonesia.

Ia menyinggung bahwa ada banyak warga Muslim yang juga mati terbunuh oleh karena serangan Rusia.

"Para pejuang Muslim Ukraina pun dengan berani bergabung dengan barisan Tentara Ukraina untuk membela Ukraina," tegasnya.

Ia kemudian memperingatkan bahwa sanksi internasional yang dikenakan kepada Rusia atas invasi ini akan turut mempengaruhi perekonomian Indonesia.

"Apakah Yang Mulia siap untuk tetap diam sementara orang Indonesia menderita pula? Hanya karena agresi Rusia terhadap Ukraina?" tanyanya, menambahkan bahwa proyek kerja sama Indonesia dengan Federasi Rusia saat ini berjalan tersendat-sendat, bahkan kemungkinan tidak terwujud karena adaanya agresi ini.

"Bangsa Indonesia adalah bangsa yang bangga dan berani, yang menghendaki perdamaian dan stabilitas. Kini, Indonesia sedang berkembang menjadi salah satu kekuatan global dan bukan hanya sekedar pemimpin regional. Apakah Indonesia akan tetap diam?" tandasnya.

"Apakah Indonesia siap kedudukannya sebagai pemimpin global dan regional tercoreng hanya demi sentimen terhadap Uni Soviet dan persahabatan di masa lalu? Apakah Indonesia siap? Apakah Indonesia rela mempertaruhkan citranya sebagai benteng perdamaian dan keamanan – hanya demi apa?" lanjutnya lagi.

Hamianin berharap, Pemerintah Indonesia berani mengecam agresi Rusia dan mendukung Ukraina – serta seluruh dunia – dalam melawan invasi.

Tiada bangsa yang bisa tetap acuh tak acuh saat bangsa lain sedang terancam dihancurkan sepenuhnya, menurutnya. Tiada justifikasi bagi agresi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya