Berita

Pengamat politik Jamiluddin Ritonga/Net

Politik

Pengamat: Ada Aktor Kelas Kakap yang Mendesain Wacana Penundaan Pemilu

JUMAT, 04 MARET 2022 | 18:11 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Wacana penundaan pemilu 2024 diyakini tidak terjadi secara alami, melainkan sengaja didesain oleh aktor kelas kakap.

Begitu ditegaskan pengamat politik Jamiluddin Ritonga dalam menyikapi riuhnya wacana penundaan pemilu oleh sejumlah elite politik dan juga elemen masyarakat, Jumat (4/3).

"Aktornya tentu yang punya pengaruh politik besar. Aktor ini mendapat sokongan finansial dari para oligatki,” ucap Jamiluddin.

Mantan dekan Fikom IISIP ini mencermati, para aktor di balik wacana penundaan pemilu memobilisasi massa melalui berbagai isu yang sedang hangat di Indonesia.

"Pejabat publik tertentu dilibatkan untuk meneruskan suara hasil mobilisasi. Mereka ini akan menyampaikan suara mobilisasi seolah-olah suara murni dari berbagai elemen masyarakat,” katanya.

Saat ini, grand design tersebut tinggal tergantung pada sikap MPR RI apakah akan mengamandemen UUD 1945 yang memuat aturan jabatan presiden dan wakil presiden atau tidak.

“Tinggal MPR RI apa bisa dipengaruhi aktor politik dan para oligarki? Harapannya MPR RI menolak pendapat umum palsu ini," sambungnya.

Tanpa itu, kata dia, perpanjangan masa jabatan presiden sulit dilakukan karena melanggar amanat konstitusi.

"Jadi, peluang by design dari aktor politik kakap dan oligarki akan layu sebelum berkembang, bahkan berpeluang menjadi game over,” tutupnya.

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

UI Buka Suara soal Gelar Doktor Kilat Bahlil Lahadalia

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:21

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Promosi Doktor Bahlil Lahadalia dan Kegaduhan Publik: Perspektif Co-Promotor

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:56

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

UPDATE

Gali Potensi, Pemuda Diharapkan Raih Peluang Dunia Digital

Kamis, 31 Oktober 2024 | 14:02

Pelaku Mutilasi di Jakut Ditangkap di Rumahnya

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:55

Mendagri Tugasi Ribka Haluk Urus Papua dan Bima Arya Dukcapil

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:51

Pendapatan Terus Merosot, Dropbox akan PHK 20 Persen Tenaga Kerja

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:42

Senator Jabar Ajak Stakholder Aktif Wujudkan Pilkada Berkualitas

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:38

Maarten Paes Sabet Penghargaan Save of The Year di MLS

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:27

Apindo Keberatan UMP 2025 Naik 10 Persen, Pengusaha Usulkan Formula Ini

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:24

Ini Detik-detik Mobil tvOne Diseruduk Truk di Tol Pemalang

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:20

DKPP Minta Penyelenggara Pemilu Satu Frekuensi Menjaga Integritas

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:05

Xiaomi Luncurkan HyperOS 2, Sistem Operasi yang Dibanjiri Ai

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:00

Selengkapnya