Berita

Ketua KPK RI Firli Bahuri bersama Presiden Joko Widodo dalam satu kesempatan/Net

Publika

Gelorakan Semangat Tempur dalam Perang Melawan Korupsi yang Menjadi Ancaman Sesungguhnya Terhadap Penegakan Kedaulatan Negara

SELASA, 01 MARET 2022 | 22:08 WIB | OLEH: H. FIRLI BAHURI

Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo (Jokowi), telah menetapkan 1 Maret sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara.

Komisi Pemberantasan Korupsi memandang langkah Presiden Jokowi sangat tepat, mengingat penegakan kedaulatan negara adalah hal utama yang sifatnya fundamental untuk senantiasa ditanam, dirawat dan dijaga oleh seluruh elemen bangsa dan negara di republik ini.

Penting bagi segenap anak bangsa di negeri ini untuk memandang lebih luas dan melihat lebih dalam agar dapat menempatkan posisi penegakan kedaulatan negara, ditengah situasi dan kondisi global yang saat ini yang sangat rentan membuat bangsa-bangsa di dunia terfragmentasi.

Tidak sedikit contoh negara-negara dunia yang terlibat konflik terkait penegakan kedaulatan negaranya masing-masing, dimana hampir sebagian besar memilih perang sebagai cara untuk menyelesaikan konflik tersebut.

Dalam pandangan kami, perang bukan lah cara bangsa yang beradab dalam menyelesaikan sebuah konflik, mengingat peperangan hanya menyuguhkan teror terhadap nilai-nilai kemanusiaan, bagi dari pihak yang menang maupun yang kalah dalam peperangan.

Sejatinya, peperangan adalah misi pembunuhan umat manusia.

Perlu diingat, perang adalah cara-cara primitif dan bar-bar dalam menyelesaikan konflik dimasa lalu, yang seyogianya tak lagi pantas diterapkan di zaman ini.

Dialog damai yang bisa di inisisasi organisasi dunia seperti PBB atau kedua belah pihak yang berkonflik, adalah cara-cara beradab yang sepatutnya dilakukan untuk menyelesaikan konflik antar negara di masa kini.

Negara-negara dapat melihat serta mencontoh cara Indonesia khususnya Presiden Jokowi dalam menyelesaikan konflik yang selalu mengedepankan langkah preventif dan persuasif dengan cara dialog, ketimbang cara-cara represif dalam menyelesaikan konflik didalam maupun luar negeri.

Tidak dapat dipungkiri, beragam suku bangsa, bahasa, agama, budaya serta kondisi geografis tanah air, menyebabkan Indonesia tidak pernah terlepas dari yang namanya konflik.

Syukur Alhamdulillah, negeri ini dapat menyelesaikan konflik tersebut bukan dengan jalan perang, namun dengan berdialog, saling bertukar pikiran dan memahami budaya, karakter serta kultur daerah daerah setempat.

Pengalaman dalam menyelesaikan konflik dengan cara berdialog yang bangsa ini lakukan sejak zaman dulu hingga masa kini, tentunya menjadi bukti nyata bahwasanya dialog dari hati ke hati adalah jalan damai yang tepat dan terbaik untuk menyelesaikan konflik.

Tidak berlebihan jika saya katakan bahwa pengalaman Indonesia menyelesaikan konflik dari masa ke masa ini, merupakan kontribusi nyata kita bagi dunia dalam mewujudkan perdamaian di muka bumi.

Jikalau kita berbicara terkait perang maka kita tentu ingat bahwa  ada satu perang yang sangat melelahkan dan menghabiskan energi manusia yaitu perang badar yang seyogianya harus kita perangi bersama-sama dalam rangka mewujudkan kemakmuran dan perdamaian dunia, yakni perang melawan korupsi, kejahatan kemanusiaan nyata yang dampak destruktifnya sangat merusak, bahkan menghancurkan tujuan bernegara suatu bangsa.

Bukan hanya sendi perekonomian semata, jika dibiarkan berurat akar di seluruh lini dan sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, tujuan dan masa depan negara tersebut akan luluh lantak oleh korupsi.

Tidak sedikit contoh negara yang hacur setelah korupsi menggurita di seantero negeri, banyak negara jatuh miskin sehingga tidak dapat memenuhi kewajiban melindungi, menghidupi apalagi memakmurkan rakyatnya, karena korupsi telah merusak seluruh tatanan kehidupan di negara tersebut.

Melihat betapa destruktifnya korupsi terhadap suatu negara, dapat kita simpulkan bahwasanya korupsi adalah ancaman nyata kedaulatan negara suatu bangsa.

Atas nama lembaga maupun pribadi, saya menghimbau kepada negara-negara yang saat ini tengah berperang akibat konflik, untuk segera menghentikan peperangan dan secepatnya mengambil langkah dialog sebagai solusi atas penyelesaian konflik.

Selamat memperingati Hari Penegakan Kedaulatan Negara, mari kita jaga Tegakan Kedaulatan NKRI dari ancaman korupsi, agar negeri ini dapat mewujudkan cita-cita, tujuan dan arah masa depan bangsa yang gemilang, Indonesia Maju, Indonesia Makmur, Indonesia Aman, Damai dan Sejahtera, dari Sabang sampai Merauke, mulai Miangas hingga Pulau Rote.

Terimakasih
Salam FBI, Firli Bahuri untuk Indonesia.

Penulis adalah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPI) RI


Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya