Berita

Ilustrasi/Net

Publika

Pedagang Mogok Menjual Daging Sapi

SABTU, 26 FEBRUARI 2022 | 09:07 WIB | OLEH: DR. IR. SUGIYONO, MSI

HARGA tertinggi psikologis daging sapi impor tingkat pedagang eceran di pasar tradisional dari kemampuan harga beli konsumen akhir adalah Rp 130.000 per kg.

Tidak tahan oleh potensi margin penjualan bruto yang maksimum sebesar Rp 2500 per kg, maka pedagang di pasar tradisional mengambil kesepakatan untuk melakukan kegiatan mogok menjual daging sapi selama 5 hari dari 28 Februari hingga 4 Maret 2022, agar Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Maruf Amin bersedia segera turun tangan untuk menyelesaikan masalah kronis merugi menjual daging sapi impor.

Aspirasi pedagang daging sapi impor eceran adalah harga daging sapi di tingkat importir dapat kembali ke harga Rp 94.000 per kg.
 

 
Kegiatan mogok menjual daging sapi bukanlah yang pertama kali terjadi. Kegiatan mogok dari pedagang eceran di pasar tradisional dan produsen pengrajin tempe dan tahu selama 3 hari telah menjadi inspirasi lanjutan pengingat, untuk pedagang daging sapi dalam menjual makanan bahan pokok yang bersifat strategis.

UU Perdagangan menata komoditas makanan bahan pokok yang bersifat strategis untuk dijamin ketersediaan dan terjangkau akses pembeliannya guna mencukupi rumah tangga konsumen akhir.

Pada awal pemerintahan Presiden Joko Widodo jilid pertama, usaha mencari solusi atas tingginya harga pembelian daging sapi impor adalah menggantinya dengan penjualan daging kerbau beku bersumber dari impor, yang antara lain berasal dari India.

Ketika itu impor daging kerbau hidup dilakukan di tengah rasa takut akan persoalan India belum sepenuhnya bebas dari  penyakit kuku dan mulut, sehingga impor daging kerbau hidup dari India diiringi kewajiban pada importir untuk terlebih dahulu secara tertib melakukan tindakan karantina hewan selama waktu tertentu, sehingga petugas karantina meyakini bahwa kerbau impor hidup tersebut tidak terkena penyakit kuku dan mulut.

Impor daging kerbau beku dan impor daging kerbau hidup yang bersumber dari impor dijadikan solusi selain melakukan impor daging sapi beku dari Australia, yang dikirim menggunakan pesawat udara cargo maupun sapi bakalan impor dari Australia menggunakan kapal laut.

Juga selain dari opsi mengirim sapi hidup lokal yang berasal dari provinsi Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Bali menggunakan kapal perintis ke pelabuhan laut Tanjung Priok Jakarta dan Tanjung Perak Surabaya.

Sedemikian besar tekanan masalah kekurangan jumlah produksi daging sapi lokal, sapi bakalan impor, daging sapi beku impor, daging kerbau beku impor, dan daging kerbau hidup, sehingga dijumpai kasus pelanggaran kesejahteraan hewan ternak yang serius pada pemotongan induk sapi betina yang mengandung di rumah pemotongan hewan.

Peneliti INDEF dan pengajar di Universitas Mercu Buana

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya