Berita

Ilustrasi

Nusantara

Produsen Tahu Tidak Mogok Meski Kedelai Mahal, Marjuni: Kalau Mogok, Siapa Bayar Karyawan?

SENIN, 21 FEBRUARI 2022 | 21:44 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

KEnaikan harga kedelai sebagai bahan baku pembuatan tahu dan tempe yang mencapai Rp 11.000 per kilogram, tidak serta merta membuat pengrajin dan pedagang melakukan aksi mogok produksi.

Hal itu disampaikan oleh Marjuni, Wakil Paguyuban Kampung Tahu Kota Kediri. Sebagai perajin tahu, Marjuni tetap menekui usaha ini, dengan membuat tahu dan olahannya setiap hari sekalipun bahan baku sulit di dapat dan harga naik.

Guna menyiasati mahalnya harga kedelai, kata Marjuni, produksi kini dikurangi. Hal ini untuk menekan kerugian, karena tingginya harga kedelai.


"Kami tidak ikut mogok massal. Kalau mogok, siapa nanti yang membayar pegawai, kasihan juga. Kami hanya ingin harga kedelai stabil, jadi harga tahu pun juga tidak dinaikkan," kata Marjuni kepada Kantor Berita RMOLJatim, Senin (21/2)

MArjuni menyampaikan, harga kedelai tersebut membuat dirinya harus memutar otak agar usaha yang dirintis turun temurun ini tetap jalan.

Setiap hari, tidak kurang dari 30 kilogram kedelai diolah menjadi tahu. Jumlah itu turun ketimbang sebelumnya yang bis hingga 40 kilogram kedelai.

Untuk harga tahu, Marjuni mengakui dengan sangat terpaksa sempat menaikkan Rp 1.000 per 10 biji. Sebelumnya, harganya Rp22.000 per 10 biji, dan kini menjadi Rp23.000 per 10 biji.

Dia khawatir dengan belum stabilnya harga kedelai ini, sebab jika harus menaikkan harga tahu, pelanggan lari ke tempat lain.

"Yang kami harapkan itu, harga stabil. Kami menyiasatinya bingung, kalau harga (kedelai) naik. Ini kan belum stabil, jadi belum bisa normal," tuturnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya