Berita

Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama saat mendapat perawatan usai dikeroyok orang tak dikenal di halaman restoran di Cikini, Jakarta Pusat/Ist

Politik

Penyerang Haris Diduga Orang Suruhan Perusahaan Pelanggar HGU

SENIN, 21 FEBRUARI 2022 | 21:29 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Salah satu tim kuasa hukum, Arief Perhusip belum dapat menyimpulkan siapa pelaku yang menyerang Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama di depan restoran Garuda, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (21/2).

Dia mengatakan bahwa, Haris sebelumnya sempat mengecam tindak ilegal penyerobotan lahan sawit sejumlah perusahaan. Pasalnya, terdapat 3,2juta hektar lahan sawit milik rakyat di Riau dan Kalimantan diserobot perusahaan.

Dia menduga pelaku pengeroyokan itu para preman suruhan perusahaan yang diungkap Haris.


"Ketum kan sempat rilis daftar-daftar perusahaan yang pelanggaran HGU, itu kan banyak punya perusahaan kan, supaya izinnya dicabut juga oleh Pak Jokowi, kita belum tau nih apakah dari perusahaan yang disebut oleh Ketum Haris atau dari tokoh kepemudaan,” kata Arief kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (21/2).

Arief mengatakan, tokoh kepemudaan tidak mungkin melakukan hal premanisme tersebut, namun pihaknya tidak mau menduga lebih jauh dan menunggu hasil forensik dari penegak hukum dalam hal ini Polri.

"Kalau menurut saya sih kayaknya enggak ada si dari kepemudaan ya, tapi belum tahu. Ini kami belum keluar nih ketum lagi divisum sama orang Polda belum selesai,” katanya.

"Kita belum ada pendapat siapanya, kita menunggu proses dari polisi dulu ya,” tutupnya.

Memang, sebelum terjadi pemukulan, melalui media sosial, Haris mengungkap 99 perusahaan yang melakukan kegiatan usaha tanpa izin di kawasan hutan.

“Transparansi data perusahaan yang telah melakukan kegiatan usaha di dalam kawasan hutan yang tidak memiliki perizinan di bidang Kehutanan harus dibuka ke masyarakat oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),” cuit haris di akun Twitternya, Minggu malam (20/2).

Haris kemudian membeberkan 99 nama perusahaan itu secara lengkap berikut dengan kegiatan usaha yang dilakukannya. Sebagian besar perusahaan tersebut beroperasi di Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

“Sementara 99 dulu ya yang saya tulis, nanti dilanjutkan setelah maghrib,” tulis Haris Minggu malam pukul 18.02.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya