Berita

Mantan Komisioner Ombudsman, Alvin Lie/Net

Politik

Harga Kedelai Naik, Alvin Lie: Karena Kontainer Langka Dampak Perang Dagang China dan AS

SENIN, 21 FEBRUARI 2022 | 14:20 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Selama tiga hari ini, pengrajin tahu dan tempe mogok produksi dan jualan akibat harga bahan dasarnya, yaitu kedelai mengalami kenaikan harga.

Mantan Komisioner Ombudsman, Alvin Lie menguraikan, sejumlah persoalan yang mengakibatkan harga kedelai naik.

"Inti masalah kedelai adalah, kedelai mengandalkan impor," ujar Alvin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (21/2).


Selain itu, sejak pertengahan 2020 kata Alvin, terjadi kelangkaan kapal kargo. Sehingga, biaya pengapalan naik hingga lebih dari seribu persen.

"Hal tersebut dipicu oleh standar IMO tentang gas buang kapal, sehingga kapal-kapal harus dimodifikasi. Perlu waktu dan biaya, juga pandemi merubah kinerja pelabuhan-pelabuhan kargo," kata Alvin.

Tidak hanya itu, lanjutnya, juga terjadi kelangkaan kontainer akibat perang dagang antara China dengan Amerika Serikat (AS). Di mana, China memblokir kapal dan kontainer prioritas untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.

Akibatnya, negara-negara yang tidak punya kapal dan kontainer hanya bisa menunggu ketersediaan.

"Kondisi ini masih terus berlanjut hingga sekarang. Tidak hanya biaya pengapalan makin mahal, jadwal pengapalan pun makin tidak bisa dipastikan. Ini jadi masalah internasional," jelasnya.

Menurut Alvin, bukan hanya impor Indonesia yang bermasalah, ekspor juga dinilai turut bermasalah. Karena, selain biaya ekspor yang tinggi dan jadwal pengiriman terkendala, mayoritas ekspor juga mengandalkan bahan impor.

"Sudah saatnya Indonesia perbaiki strategi transportasi kargo. Punya stok kontainer sendiri dan memperkuat armada kapal-kapal kargo besar (Mother Vessels) tidak hanya Feeder Vessels," pungkas Alvin.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya