Berita

Ilustrasi

Nusantara

`

Masih Langka, IRT di Tangerang Selatan Sulit Dapatkan Minyak Goreng Harga Rp 14 Ribu

JUMAT, 18 FEBRUARI 2022 | 19:55 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Kelangkaan minyak goreng dengan harga jual Rp 14.000 per liter seperti ditetapkan pemerintah, masih terjadi di wilayah Tangerang Selatan, Banten.

Kelangkaan ini, dikeluhkan ibu rumah tangga (IRT) yang terpaksa membeli minyak goreng dengan harga yang tinggi agar bisa memenuhi kebetuhan sehari-harinya.

Salah satunya diungkapkan Asri (48) warga Lengkong, Serpong, Tangsel. Dia mengaku terpaksa membeli minyak goreng di warung kelontong dengan harga tinggi per liternya.


"Susah sekarang cari minyak goreng murah. Mau enggak mau, beli di toko eceran harganya Rp 20.000 per liter, lumayan juga kalo harganya segitu," kata Asri dikutip Kantor Berita RMOLBanten, Jumat (18/2).

Asri hanya berharap, harga minyak goreng di toko ritel maupun yang di toko eceran bisa menyesuaikan harga eceran tertinggi (HET) yakni seharga Rp 14.000.

"Masa di toko kelontong harganya tinggi, apa mungkin dia langsung matok harga mahal. Ya semoga pemerintah bisa bertindak menyesuaikan harga minyak goreng," ujarnya.

Senada dengan Asri, Lisa (30), warga Pamulang juga kesulitan mencari minyak goreng. Bahkan, minyak goreng tidak dia dapat ti toko ritel modern.

"Saya keliling toko ritel sama sekali enggak dapet. Dari pada enggak dapat sama sekali, ya beli di toko kelontong yang masih jual. Walaupun harganya Rp. 40.000 untuk dua liter," tutur Lisa.

Sementara, salah seorang pedagang minyak goreng, Lilis, mengaku hanya menerima dua dus pasokan minyak goreng di toko tempatnya berjualan setiap minggunya.

"Itu minyak goreng sejam juga habis, karena dari distributor hanya dijatah dua dus. Satu dus isi 12 kemasan satu liter dan 6 kemasan isi 2 liter," ungkap Lilis.

Terkadang, Lilis juga kerap mendapat ocehan dari pelanggannya yang sudah kehabisan stok minyak goreng.

"Pelanggan saya pada jengkel, katanya saya engga mau sisihkan buat dia. Padahal stoknya sedikit," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya