Berita

Petahana Calon KPU, Hasyim Asy'ari saat jalani Fit and Proper Test/Repro

Politik

Ditanya Cara Mencegah Anggota KPPS Tidak Berguguran, Begini Jawaban Hasyim Asy'ari

SENIN, 14 FEBRUARI 2022 | 17:15 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Anggota Komisi II DPR RI fraksi Demokrat Anwar Hafid meminta penjelasan Hasyim Asy'ari yang notabene adalah petahana Komisioner KPU RI, terkait banyaknya petugas KPPS yang meninggal dunia.

Pertanyaan itu diajukan Anwar Hafid karena tidak ingin di Pemilu 2024 insiden serupa tidak terulang.

"Karena ini hampir sama tidak ada yang berubah sistemnya tetap 5 kotak suara bahkan ini ditambah lagi kita masih dalam bayang-bayang pandemi," tegasnya dalam Fit and Proper Test calon Anggota KPU dan Bawaslu RI, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/2).

Menanggapi hal itu, calon anggota KPU RI Hasyim Asy'ari menjawab pertanyaan tentang banyaknya petugas KPPS berguguran pada Pemilu 2019 lalu.

Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan gugurnya para petugas KPPS yang kelelahan akibat tugas kepemiluan yang menumpuk.

"Durasi kerja yang begitu panjang melampaui 8 jam dan beban kerja dan tekanan-tekanan," kata Hasyim Asy'ari.

Atas dasar itu, kata Hasyim, pihaknya sudah mengantisipasi insiden itu melalui strategi mitigasi dengan mengajukan bantuan asuransi untuk para tenaga adhoc.

Apalagi, ditambahkan Hasyim, kerja-kerja kepemiluan bukan hanya pekerjaan KPU, tapi menjadi pekerjaan bersama dengan kolaborasi antar pihak.

Ia menambahkan, korban meninggal dunia ini kebanyakan memiliki penyakit bawaan (komorbid). Disebutkan, komorbid yang menjadi penyebab kematian adalah hipertensi dan diabet.

"Berdasarkan pengalaman Pilkada 2020 yang dalam situasi Covid-19 kami minta pandangan dari BNPB Satgas Covid-19 dan Kemenkes direkomendasikan yang bekerja menjadi badan adhoc di bawah 50 tahun," tuturnya.

"Kemungkinan kami akan atur penyelenggara badan adhoc ini maksimal 50 tahun usianya yang kemudian harus sehat," demikian Hasyim.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

PDIP: Pemecatan Ubedilah adalah Upaya Pembungkaman KKN Jokowi

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:11

Komjen Dedi Ultimatum, Jangan Lagi Ada Anggapan Masuk Polisi Bayar!

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:12

UPDATE

Polri Bungkam soal Isu AKBP Hendy Halangi Penangkapan Harun Masiku

Sabtu, 08 Februari 2025 | 01:10

Pesta Rakyat Bertabur Artis Ramaikan Malam Puncak HUT ke-17 Gerindra

Sabtu, 08 Februari 2025 | 00:55

Gak Ikut DPR, Polri Tegaskan yang Bisa Copot Kapolri Hanya Presiden

Sabtu, 08 Februari 2025 | 00:32

Saatnya Presiden Prabowo Sikat Menteri-menteri Keblinger

Sabtu, 08 Februari 2025 | 00:09

Resmi Berbadan Hukum, Iwakum Diharapkan Jadi Social Control Negara

Jumat, 07 Februari 2025 | 23:51

Terbukti Langgar Etik, AKBP Bintoro Dipecat Tidak Hormat

Jumat, 07 Februari 2025 | 23:31

Bawaslu RI dan Provinsi Ikut Diadukan ke DKPP soal Pilgub Papua

Jumat, 07 Februari 2025 | 23:11

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan, BRI Terapkan Strategi Pengelolaan Piramida

Jumat, 07 Februari 2025 | 23:06

Kabar Duka, Menteri ESDM Era SBY Meninggal Dunia

Jumat, 07 Februari 2025 | 22:22

Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Demo di Mapolda Sumut, Minta Jokowi Ditangkap

Jumat, 07 Februari 2025 | 22:14

Selengkapnya