Berita

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Chappy Hakim/Repro

Politik

Uraikan Sejarah FIR Singapura Masuk Wilayah RI, Chappy Hakim: FIR Menyangkut Kedaulatan Udara Sebuah Negara!

MINGGU, 13 FEBRUARI 2022 | 00:19 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Flight Information Region (FIR) merupakan persoalan rumit dan teknikal, sekaligus prinsipil bagi negara. Sebab, hal itu menyangkut kedaulatan udara yang dimiliki sebuah negara.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Chappy Hakim mengatakan, wajar apabila FIR Indonesia sempat menjadi perbincangan hangat belakangan ini. Pasalnya, FIR Singapura masuk di wilayah kedaulatan udara milik Indonesia.

"Itu sejarahnya panjang, sejak tahun 1946 sebenernya," ujar Chappy Hakim dalam sebuah webinar bertajuk "Momen Imlek Bersama Pak Chappy Hakim" pada Sabtu malam (12/2).

Chappy menjelaskan, pada tahun 1946, International Civil Aviation Organization (ICAO) menyerahkan FIR kepada Pemerintah Kolonial Inggris di wilayah Singapura, mengingat pada tahun tersebut Singapura belum lahir.

"Sayangnya itu berlanjut terus, terus, terus, sampai sekarang," kata Chappy Hakim.

Atas dasar itu, Chappy Hakim menilai wajar apabila masyarakat merasa terusik kedaulatannya terkait FIR Singapura yang masuk ke wilayah kedaulatan udara Indonesia.

"Jadi ada wilayah kedaulatan udara kita yang ternyata otoritas penerbangannya dalam hal ini FIR-nya itu berada di bawah otoritas Singapura. Sehingga ramai. Kenapa sih ramai? Karena ini berbicara wilayah kedaulatan udara sebuah negara," tegasnya.

Namun begitu, Chappy Hakim menegaskan bahwa seluruh negara-negara di dunia bersapa untuk mengacu Konvensi Chicago tahun 1944, yang mengatakan bahwa wilayah udara kedaulatan sebuah negara itu komplit dan ekslusif.

"Artinya, tidak ada tempat bagi penerbangan negara lain di ruang udara kedaulatan kita tanpa izin," pungkasnya.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Update Kondisi Terkini Prajurit TNI Terkena Serangan Israel di Lebanon

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 10:10

Senator Aanya Buka-bukaan soal Interupsi Komeng di Paripurna DPD

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 10:08

Main dalam "In the Name of Justice", Steven Seagal Nyatakan Siap Mati Demi Rusia

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 10:02

Jelang Peresmian, Amanah Dorong Siswa jadi Agen Perubahan

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:54

Industri Manufaktur Indonesia Raup Kesepakatan Bisnis Senilai Lebih dari 10 Juta Dolar AS di MWO

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:48

KTT ASEAN-India, Airlangga: Investasi India Konkret

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:43

Harga Emas Antam Melejit di Akhir Pekan, Satu Gram Nyaris Tembus Rp1,5 Juta

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:15

Berembus Demo 20 Oktober, Pengamat: Transisi Harus Tetap Mulus

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:06

Buyer dari 13 Negara Tandatangani Kontrak Kerja Sama Senilai Rp13 Triliun di TEI 2024

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 08:55

Bursa Saham AS Menghijau, Dow Jones dan S&P 500 Tembus Rekor Tertinggi

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 08:46

Selengkapnya