Pengembangan industri halal di Indonesia semakin pesat dengan pembentukan ekosistem halal yang terintegrasi secara end-to-end.
Salah satu daerah yang memiliki potensi besar memiliki ekosistem halal adalah Kampung Kauman Solo. Kendati untuk mewujudkan hal itu, perlu adanya pemberdayaan secara menyeluruh.
Dalam hal ini, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) didukung oleh mitra-mitra strategis meluncurkan Program Pengembangan UMKM Sektor Kuliner Berbasis Ekosistem dan Kearifan Lokal di Kampung Kauman Solo secara virtual pada Jumat (11/2).
Melalui sambutannya, Wakil Menteri BUMN I yang juga merupakan Ketua VI Pengurus Pusat MES, Pahala Nugraha Mansury menyoroti besarnya potensi ekonomi syariah.
Ia menyebut ekonomi syariah memiliki potensi yang sangat besar dengan nilai spanding mencapai 1,9 triliun dolar AS, dengan 60 persen di antaranya disumbang oleh pengeluaran makanan dan minuman.
Hal ini juga senada dengan kontribusi sektor makanan dan minuman menyumbang 36,4 persen dari total PDB nasional. Untuk itu program ini sangat sejalan dengan kesempatan dan potensi yang ada Pahala mengatakan bahwa Thailand sampai dengan saat ini bahkan mengklaim visi sebagai The World Halal Kitchens atau Dapur Halal Global.
"Indonesia tentunya jangan sampai kalah dengan apa yang sudah dilakukan oleh Thailand, karena Indonesia seperti kita ketahui merupakan negara dengan jumlah populasi Muslim yang terbesar di dunia," ujar Pahala, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi.
Demi mencapai hal tersebut, ia menekankan pentingnya memulai membangun ekosistem kuliner halal, seperti di Kampung Batik Kauman Solo, Jawa Tengah. Program ini juga dinilainya perlu diberlakukan di daerah-daerah lain.
Sementara itu, Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka berharap pengembangan kawasan kuliner hala dapat meluas setiap tahunnya.
"Pemerintah Kota Solo terus membangun citra Kota Surakarta sebagai destinasi wisata kuliner halal yang diharapkan dapat menambah nilai tambah dan daya saing produk lokal," jelas Gibran.
Gibran juga menekankan pentingnya penguatan kapasitas UMKM dalam pengembangan kawasan kuliner halal.
Potensi pengembangan industri halal semakin besar dengan melihat jumlah pengeluaran Muslim dunia atas makanan dan minuman halal yang terus meningkat.
Menurut laporan Indonesia Halal Market 2021/2022, penduduk Muslim dunia menghabiskan 1,9 triliun dolar AS pada 2020, dengan sektor makanan dan minuman menempati posisi tertinggi yaitu senilai 1.185 miliar dolar AS pada 2020.
Program Pengembangan UMKM Sektor Kuliner Berbasis Ekosistem dan Kearifan Lokal di Kampung Kauman Solo dirangkai dengan agenda Talkshow Online dengan tema "Membangun Ekonomi Syariah Sektor Riil Berbasis Kearifan Lokal" yang menghadirkan sejumlah narasumber.
Sejumlah narasumber termasuk Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo Nugroho Joko Prastowo, Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal BPJPH Mastuki, Pengurus Pusat MES dan Ketua Pusat Studi Manajemen dan Bisnis Universitas Padjadjaran Yudi Ahmad Faisal, Direktur Retail Banking PT Bank Syariah Indonesia Kokok Alun Akbar, Direktur Keuangan, SDM, dan Umum PT Jamkrindo Syariah Endang Sri Winarni, Kepala LPH PT Surveyor Indonesia Afrinal Nazaruddin, Ketua Baznas Kota Solo Muhammad Qoyim, serta Ketua Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman Solo Gunawan Setiawan.