Berita

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman/Net

Politik

Diperiksa Puspomad 12 Jam, Pelapor Jenderal Dudung Jawab 40 Pertanyaan dan Serahkan Bukti Pendukung

KAMIS, 10 FEBRUARI 2022 | 07:47 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pelapor Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman telah menjalani pemeriksaan di Pusat Polisi Militer AD (Puspomad) selama 12 jam.

Koordinator Koalisi Ulama, Habaib dan Pengacara Anti Penodaan Agama (KUHAP APA), Damai Hari Lubis mengatakan, pelapor atas nama A. Syahrudin telah menjalani pemeriksaan oleh penyelidik Puspomad.

Pemeriksaan ini dalam tahapan pengembangan atau tindak lanjut proses hukum tingkat penyelidikan atas laporan terkait ucapan "Tuhan Bukan Orang Arab" yang disampaikan Jenderal Dudung saat hadir di Podcast Deddy Corbuzier.

"Pada kesempatan pemeriksaan kemarin, Rabu 9 Februari 2022 adalah sebagai proses tindak lanjuti materi laporan, maka kami tim KUHAP APA telah menyerahkan kepada penyidik beberapa barang bukti dalam bentuk flashdisk yang isinya memuat data-data pendukung laporan," ujar Damai kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis pagi (10/2).

Barang bukti yang dimaksud adalah satu buah flashdisk berisi video YouTube acara podcast Deddy Corbuzier terkait objek perkara yang dilaporkan dengan durasi video lengkap terkait pernyataan Jenderal Dudung "Tuhan Bukan Orang Arab”. Kedua, berisi potongan video YouTube yang sama, namun khusus kalimat terkait objek perkara pernyataan "Tuhan Bukan Orang Arab”.

Selain itu, ada enam berkas berita media online terkait objek materi laporan a quo.

"Adapun keterangan pada BAP klarifikasi kemarin terkait pengaduan atau laporan oleh Saudara pelapor A. Syahrudin selesai menjalani BAP oleh penyidik dari sekitar pukul 10.00 pagi sampai sekitar pukul 10 malam," kata Damai.

Selama 12 jam itu kata Damai, pelapor dilontarkan 40 lebih pertanyaan dengan proses pemeriksaan berjalan lancar, kooperatif, dan profesional.

"Serta tidak ada intrik-intrik intimidasi sama sekali, melainkan proporsional," pungkas Damai.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya