Berita

Tangkapan layar saat polisi mengepung Masjid di Desa Wadas Kabupaten Purworejo/Repro

Politik

Natalius Pigai: Riak Gejolak Desa Wadas Gara-gara Pemerintah, Polisi hanya Jalankan Perintah

RABU, 09 FEBRUARI 2022 | 11:47 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Gejolak yang terjadi di Desa Wadas, Purworejo terjadi karena kebijakan pemerintah tidak melibatkan partisipasi publik.

Menurut aktivis kemanusiaan Natalius Pigai, aksi protes hingga berujung penangkapan oleh aparat hukum harusnya tidak perlu terjadi jika pemerintah menjalankan pembangunan Bendungan Bener, yang salah satunya adalah penambangan quarry (batu andesit) mendengar suara rakyat.

"Riak-riak semacam ini tidak perlu terjadi jika para pihak, dalam hal ini Kementerian PUPR, Kementerian Pertanahan, dan Pemprov Jawa Tengah mau melaksanakan pembangunan partisipasif," kata Natalius Pigai kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (9/2).


Dalam konteks HAM dan Pembangunan atau human right and development, kata dia, aspek partisipasi adalah variabel terpenting dan utama.

Keterlibatan aparat kepolisian dalam mengamankan masyarakat pun dinilai hanya menjalankan perintah negara, dalam hal ini negara.

"Pembangunan berbasis HAM (right based development) pihak yang terkait langsung (subjek) adalah negara, dalam hal ini Kementerian PUPR, Badan Pertanahan dan Pemerintah Daerah. Maka, aparat kepolisian hanya sebagai alat negara," lanjut mantan Komisioner Komnas HAM ini.

Kepolisian, kata dia, hanya melaksanakan tugas di lapangan, di mana permintaan pengamanan datang langsung dari pemerintah.

"Bisa saja karena kepolisian wilayah dipaksa pemerintah sehingga agak terganggu seperti saat ini. Karena itu rakyat mestinya protes terhadap subjek pembangunan, yakni Kementerian PUPR, Kementerian Pertanahan dan Pemerintah Daerah," tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya