Berita

Pakar pertahanan Connie Rahakundini Bakrie/Ist

Nusantara

Gaduh Soal FIR, Connie Rahakundini: Karena Ketidakmampuan Pemerintah Menjelaskan

MINGGU, 06 FEBRUARI 2022 | 21:20 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Protes para akademisi terkait flight information region (FIR) yang didelegasikan ke Bandara Changi bukan Soetta dalam batas ruang udara 0-37ribu kaki di atas Kepulauan Riau dan Natuna terjadi karena tidak adanya kejelasan dari pemerintah Indonesia mengenai aturan tersebut.

Begitu yang disampaikan pakar pertahanan Connie Rahakundini Bakrie dalam dialog yang digagas Forum Diskusi Salemba 75, bertemakan Menakar Perjanjian FlR Indonesia-Singapura, Bermanfaatkah Bagi Indonesia? Minggu (6/2).

“Menurut saya, ketidakmampuan atau ketidakjelasan pada saat pemerintah memberikan penjelasan pertama itu, hingga menjadi kehebohan dan kerisauan masyarakat soal pendelegasian dan apa untungnya untuk Indonesia,” kata Connie.


Dia menambahkan bahwa mendapatkan informasi pendelegasian FIR yang disepakati Indonesia dan Singapura tersebut datang pertama kali dari Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi serta Kementerian Perhubungan.Dari sana, adanya wacana pendelegasian FIR di atas batas udara 0-37ribu kaki jatuh pada Singapura.

Kesimpangsiuran informasi tersebut yang membuat para akademisi aviasi dan pertahanan berteriak. Namun, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah menjelaskan bahwa FIR tersebut didelegaskan ke Singapura dengan banyak pertimbangan yang matang salah satunya aspek teknis dari Singapura.

Connie meminta pemerintah jangan terlalu sering memberikan informasi yang tidak akurat atau tidak jelas kepada masyarakat Indonesia terkait pertahanan negara agar tidak menjadi polemik berkepanjangan sehingga membuat Indonesia merugi.

“Tetapi memang mungkin pertanyaannya adalah begini kita bicara dalam tataran negara Good Government ketika sebuah negara pengumunan itu seharusnya tidak membuat orang terkejut masyarakat terkaget-kaget apalagi ketika menemukan kenyataan antara yang diumumkan sama yang terjadi itu nggak clear kita worry,” tandasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya