Berita

Menteri BUMN Erick Thohir/Net

Politik

Langkah Tegas Erick Bersih-bersih BUMN Harus Didukung Rakyat

MINGGU, 06 FEBRUARI 2022 | 17:11 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Sikap tegas Menteri BUMN Erick Thohir dalam menuntaskan kasus-kasus hukum di BUMN guna menyelamatkan uang negara patut didukung oleh masyarakat Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Pakar Hukum dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Prof Suparji Ahmad atas langkah tegas yang telah dilakukan oleh Erick Thohir.

Di mana, Erick baru-baru ini menggandeng Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk menuntaskan kasus-kasus hukum di BUMN, seperti korupsi Asabri, Jiwasraya hingga dugaan korupsi di PT Garuda serta mendorong revisi UU Sektor Keuangan dan UU Dana Pensiun untuk menjamin keamanan dana nasabah. Sehingga bisa meminimalisir kasus serupa seperti Jiwasraya dan Asabri.

Menurut Suparji, sikap tegas Erick Thohir tersebut harus mendapat dukungan penuh dari rakyat Indonesia, agar ke depan seluruh perusahaan-perusahaan yang berada di bawah Kementerian BUMN terbebas dari praktek-praktek korupsi.

"Sikap tegas tersebut harus didukung semua pihak, agar tercipta BUMN yang bebas dari korupsi dan menerapkan Keterangan Good Corporate Governance (GCG) secara kongkrit," kata Suparji saat dihubungi di Jakarta, Minggu (6/2).

Menurut Suparji, langkah merevisi UU Keuangan semata-mata untuk menyelamatkan BUMN dari kehancuran akibat korupsi. Karena, status keuangan BUMN selama ini dianggap belum jelas antara uang negara atau bukan uang negara.

"Revisi UU Keuangan negara perlu dilakukan untuk memperjelas status keuangan BUMn, termasuk anak maupun cucu BUMN yang  selama ini status keuangannya masih abu-abu, antara keuangan negara dan bukan uang negara," jelas Suparji.

Langkah yang telah dilakukan Erick dengan menggandeng Kejagung dianggap sangat tepat. Karena, sama-sama memiliki tujuan memberantas korupsi, terutama di tubuh BUMN.

"Kolaborasi dengan Jaksa Agung hal yang sangat baik, karena keduanya memiliki komitmen yang nyata dalam memberantas korupsi. Langkah tepat dan positif," pungkas Suparji.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya