Berita

Rosiana Silalahi/Repro

Politik

Keterwakilannya Masih Minim di Pers, Rossi Silalahi: Perempuan Harus Menunjukkan Karyanya Bukan Karena Gender

SABTU, 05 FEBRUARI 2022 | 19:40 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Keterwakilan suara perempuan di dalam dinamika pers di Indonesia menjadi satu hal yang disoroti Jurnalis Televisi Nasional, Rosianna Magdalena Silalahi.

Pemimpin Redaksi Kompas TV ini mengajak jurnalis perempuan yang ada di Indonesia untuk terus menunjukkan karyanya yang berkualitas.

Dia menyatakan, anggapan miring mengenai karya jurnalistik perempuan yang tak lebih bagus daripada jurnalis lelaki, atau karena perspektif gender, menurut Rossi harus dipatahkan.


"Perempuan harus bisa membuktikan karyanya itu bukan karena perempuan atau bukan perempuan," ujar Rossi dalam kongres/webinar Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) yang diselenggarakan virtual dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2022 pada Sabtu (5/2).

Bahkan dicontohkan Rossi, dari segi struktur kelembagaan di keredaksian, apabila ada seorang jurnalis perempuan yang diangkat menjadi pemimpin redaksi (pemred), juga harus menunjukkan kualitasnya.

Sebab dalam proses pengambilan suatu keputusan, persoalan kuantitas perempuan di dalam kelembagaan tidak mempengaruhi baik atau buruknya kualitas dari produk pemberitaan yang ditelurkan oleh perusahaan tersebut.

"Jumlah yang memadai untuk proses pengambilan keputusan itu memang penting, tapi bukan segala-galanya. Jumlah tidak bisa memastikan suara kita (perempuan) di dengar," tutur Rossi.

"Mau satu atau dua (perempuan), kalau kita punya keberanian yang sama itu bisa mengalahkan seribu suara. Meskipun pemrednya perempuan tapi kalau tak punya perspektif gender ya sama saja," imbuhnya.

Maka dari itu, Rossi mengajak para jurnalis perempuan untuk yakin dengan kualitas dirinya masing-masing, bahwa gagasan mereka bisa diterima apabila memiliki kualitas yang sama dengan orang lain atau para jurnalis lelaki.

"Mau satu atau dua jadilah suara yang sama dengan seribu suara. Kalau misalnya anda merasa karya anda dinilai buruk karena anda perempuan, maka anda harus melawan itu," demikian Rossi.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya