Berita

Mantan penasihat keamanan nasional Gedung Putih John Bolton/Net

Dunia

Klaim John Bolton: Ukraina "Diserahkan" ke Rusia Seandainya Trump Menang Pilpres 2020

SABTU, 05 FEBRUARI 2022 | 09:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Seandainya Donald Trump memenangkan pemilihan presiden 2020 dan menduduki masa jabatan keduanya, dia akan "menyerahkan Ukraina" ke Rusia di tengah ketegangan di Eropa timur yang sedang terjadi belakangan.

Mantan penasihat keamanan nasional Gedung Putih John Bolton mengatakan hal itu kepada Newsweek.

Bolton mengatakan bahwa di masa jabatan yang kedua, Trump kemungkinan akan menggandakan teori konspirasi yang meracuni hubungan pemerintahannya dengan Kiev.


“Saya pikir dia akan menyerahkan Ukraina,  Sampai mereka menyerahkan server Komite Nasional Demokrat itu dan mencari tahu apa yang dilakukan Hunter Biden di Ukraina, Ukraina akan berjuang sendiri," ujarnya.

"Dan Anda dapat melihatnya dengan beberapa Trumpster akhir-akhir ini, Tucker Carlson dan orang-orang seperti itu," tambah Bolton.

Pernyataan Bolton merujuk pada pernyataan skeptisisme Carlson,  pembawa acara Fox News,  soal Ukraina. Carlson menyebut Kiev "tidak relevan secara strategis" bagi AS dan mengkritik Gedung Putih karena dituduh melakukan penghasutan perang dengan Rusia.

"Saya pikir dalam masa jabatan Trump kedua, Rusia sudah berada di Kiev," kata Bolton.

Trump telah berulang kali membuat klaim palsu terkait dengan perusahaan keamanan siber AS CrowdStrike, yang menyelidiki peretasan tahun 2016 atas server Komite Nasional Demokrat (DNC) yang oleh beberapa perusahaan swasta dan badan intelijen AS dituduhkan kepada Rusia.

Trump dan beberapa sekutunya dari Partai Republik, mengklaim  tanpa bukti bahwa CrowdStike yang berbasis di California dimiliki oleh seorang oligarki kaya Ukraina yang tidak disebutkan namanya. Bahwa perusahaan tersebut menanamkan bukti di server DNC untuk menjebak Rusia.

Mantan presiden telah salah mengklaim bahwa CrowdStrike memegang server tersangka di Ukraina.

Kenyataannya, laporan NBC News mengungkapkan bahwa, DNC telah menonaktifkan 140 server terkait dengan insiden 2016. Sebelas di antaranya kemudian dibangun kembali.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya