Berita

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam satu kesempatan/Net

Politik

Peluang Anies Menang Pilpres Besar jika Menggandeng AHY

JUMAT, 04 FEBRUARI 2022 | 17:44 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Peluang kemenangan di Pilpres 2024 berpotensi besar di dapat, apabila Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, bisa menggandeng Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurthi Yudhoyono (AHY).

Direktur Eksekutif Indostrategic, Ahmad Khoirul Umam, memprediksi pasangan Anies-AHY bisa memenangkan Pilpres 2024, hanya saja dengan sejumlah langkah politik yang matang dari kedua belah pihak.

Karan jika dilihat dari segi kepatutan, Khoirul melihat Anies dan AHY telah memiliki bekal yang cukup. Di mana elektabilitas keduanya di sejumlah lembaga survei selalu berada di posisi satu hingga enam besar.


"Pemeringkatan elektabilitas itu tercermin di hampir seluruh hasil survei lintas lembaga yang muncul belakangan ini. Keduanya konsisten berada di radar, dan bukan kategori tokoh dengan elektabilitas satu koma," ujar Khoirul kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (4/2).

Khoirul melihat, pasangan Anies-AHY akan berpeluang besar memenangkan kompetisi dengan beberapa faktor. Di mana yang pertama adalah harus memiliki sponsor yang kuat.

"Jika duet Anies-AHY dipromosikan, tentunya Partai Demokrat berada di sana sebagai salah satu sponsor utama koalisi, pembentuk 20 persen presidential threshold. Itu bekal awal yang baik," tuturnya.

Sejauh ini, Khoirul hanya melihat dua mesin kemenangan yang bisa membawa Anies maju dan menang dalam kontestasi 2024. Yaitu dengan dukungan Prabowo Subianto bersama Partai Gerindranya, dan AHY dengan Partai Demokratnya.

Namun dengan adanya Partai Demokrat sebagai sponsor koalisi dan juga duet, Khoirul memprediksi pasangan Anies-AHY akan mendapat dukungan dari partai politik lain yang berada di garis ideologi nasionalis dan khususnya dari garis ideologi politik Islam.

"Mereka akan merapat, untuk mendapatkan efek ekor jas (coattail effect). Efek ekor jas itu terbentuk jika partai politik pengusung nama Capres-Cawapres memiliki chemistry dan paradigma yang sama, sehingga tidak ada kegamangan yang menjadi sumber split ticket voting," jelasnya.

Faktor kedua yang juga teramat penting, menurut Khoirul, adalah sikap tegas Anies terhadap politik. Dia memperkirakan, apabila mantan Mendikbud itu tak bergabung dengan satu parpol, maka besar kemungkinan deklarasi dukungan dari parpol akan membanjiri pasangan Anies-AHY.

"Selama Anies tidak mendeklarasikan diri masuk ke partai politik, maka Anies bisa menjadi pemersatu bagi partai-partai pengusungnya," katanya.

Di samping itu, Khoirul juga melihat faktor pendukung yang cukup mempengaruhi jalannya konsolidasi koalisi parpol. Yaitu, ada Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono di belakang AHY, dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla di balik Anies.

"Dibalik duet Anies-AHY, ada dua tokoh politik besar yang bisa menjadi joined forces, yakni SBY-JK, mengingat AHY adalah anak biologis dan ideologis SBY dan JK adalah mentor politik Anies Baswedan," ungkapnya.

"Jika duet ini digarap dengan baik, bisa saja duet Anies-AHY mengulang kemenangan SBY-JK sebagaimana terjadi di Pemilu 2004 lalu," demikian Khoirul.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya